Jembatan Simbolik?
[]
Jembatan Kutai Kertanegara runtuh, Sabtu 26-11-2011.1 Jembatan yang dinamai ‘Mahakam II’ ini dibanggakan karena merupakan salah satu jembatan terpanjang di Indonesia.
Konstruksi jembatan ini adalah gantung, yang dalam versi kecilnya sering membuat takut kalau kita melintas di atasnya karena bergoyang-goyang. Jika kebetulan melintas jalur Pacitan-Ponorogo, dapat mencoba beberapa jembatan gantung di atas Kali Grindulu untuk menguji nyali …
Kabarnya, hanya terdapat tiga jembatan besar dari tipe ini di Indonesia, dua di Kalimantan dan satu melintasi Sungai Mamberamo di Papua. Kemarin pewarta di televisi sering sering menyebut jembatan ini sebagai kebanggaan warga dan juga diucapkan oleh mereka kira-kira “… jembatan yang didesain mirip Golden Gate di San Fransisco ini …”
Mirip Golden Gate? Karena kebetulan struktur tanah, lebar sungai, dan sebagainya2 menuntut konstruksi semacam itu atau karena sengaja dibentuk mencontoh jembatan yang menjadi ikon salah satu negara bagian di AS tersebut? Jadi, apa yang menentukan jembatan mengambil bentuk semacam itu? Simbolik, karena keinginan memiliki jembatan seperti di negara adidaya Amerika Serikat tersebut? Atau fungsional: memang bentuk semacam itu yang paling efisien untuk kasus tersebut.
Atau masyarakat yang pingin kita setara dengan negara-negara maju sehingga jembatan yang cuma sedikit mirip, atau secara garis besar mirip atau setipe, tersebut kemudian dianggap mirip dalam perbincangan sehari-hari.
Akan tetapi jangan-jangan kita nggak kuat niru jembatan milik Paman Sam. Jembatannya jadi minder dan nggregeli, runtuh.3
Berkaitan dengan runtuhnya jembatan tersebut, di televisi juga diberitakan bahwa banyak jembatan di dunia ini yang runtuh karena berbagai sebab. Tidak saja di negeri sedang berkembang, tetapi runtuhnya jembatan juga di negara-negara yang maju dalam dunia konstruksi seperti Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang. Lumayan menghibur…
*
Jadi ingat jembatan Kali Krasak, antara Sleman dan Magelang, tipe Alexander Hamillton yang diimpor pada tahun 1970-an. Jembatan baja tersebut terbakar meleleh setelah kecelakaan yang melibatkan satu bus ngebut dan mobil tangki BBM di tahun 1990-an. Sementara itu, beberapa bulan yang lalu jembatan lama Kali Pabelan, di ujung utara kota Muntilan, hancur diterjang banjir lahar dingin dari Gunung Merapi. [z]
Catatan Kaki
- Saya pilih kata ‘runtuh’ bukan ‘ambruk’, karena orang Jawa bilang semua jembatan ambruk dan memang tidak ada yang berdiri. [↩]
- Apa saja faktor yang menentukan konstruksi dan struktur suatu jembatan? [↩]
- Pingin juga melihat suatu waktu ada jembatan di Amerika sono yang dikatakan: ini mirip yang di Indonesia, lho.. heheh.. [↩]