Tahun Baru, Jiwa Baru
\
panggung di alkid malah ngrusak suasana sakral 1 suro……mestine kontemplasi bukannya malah berisik
xxx: bener Ta..masalahe ki le iso empan papan kuwi lo, nek wayangan po ngaji malah apik…la kuwi mik promo seluler je
xxx: semedi wae wkwk
xxx: neng parkir ngabean yo ho oh..malah reage nan, nek metallica sisan sing maen malah rapopo wekeke
(kutipan fb teman saya, 26 November 2011)
*
Ini malam tahun baru Jawa, 1 Sura, yang juga merupakan tanggal 1 Muharram, karena sahdan suatu ketika Sultan Agung menyesuaikannya.
Beragam cara digunakan untuk menyambut 1 Sura, terutama dengan cara-cara penuh prihatin dan kontemplasi. Banyak orang akan berjalan mengitari benteng kraton Yogyakarta tengah malam ini, kegiatan yang dikenal dengan tapa bisu mubeng beteng. Bukan dengan pawai atau karnaval yang meriah, berbicara saja mereka tidak berniat melakukan. Di Solo juga diadakan kirab yang resmi dilakukan oleh kraton, dengan mengeluarkan beberapa pusaka. Jalan Yogyakarta-Parangtritis dijamin macet pada malam seperti ini, banyak warga ingin pergi ke pantai alam yang beraroma mistis tersebut.
Beragam cara digunakan untuk menyambut 1 Sura, terutama dengan cara-cara penuh prihatin dan kontemplasi.
Pada bulan Sura, selain berkontemplasi, juga diadakan acara bersih-bersih. Secara simbolik, bersih-bersih tersebut dilakukan dengan membersihkan berbagai ‘pusaka’ yang dimiliki. Kegiatan tersebut kurang lebih merupakan rite of passage untuk memasuki tahun yang baru dengan jiwa yang baru.
Jadi, agak heran juga sewaktu membaca kabar bahwa di alun-alun selatan Kraton Yogyakarta didirikan panggung, meskipun rasanya hal tersebut adalah perkembangan menarik untuk dikaji. Kurang tahu apa yang ada di panggung tersebut, rasanya adalah panggung musik dengan sponsor perusahaan seluler.
Semoga 1 Sura, juga 1 Muharram, belum menjadi komoditas, sebab boleh jadi nanti kita akan menyambutnya (=merayakan) di pusat-pusat perbelanjaan.
*
Saya tiba-tiba tertarik untuk mengamati kata-kata yang digunakan berkaitan dengan datangnya tahun baru Jawa dan Islam ini: menyambut, merayakan, memperingati, atau apa… Di tahun 1990-an, Jama’ah Shalahuddin UGM selalu mengadakan acara TTBH: Tasyakuran Tahun Baru Hijriah, acara bersyukur untuk menyambut kedatangan tahun baru Islam.
*
Selamat tahun baru, jiwa baru.[z]