Pola Keruangan Makam Raja-Raja di Imogiri

[toc]

Makam raja-raja di Imogiri dibangun pada perempat pertama abad ke-17. Foklor bercerita tentang peran Sultan Agung dalam pembangunan kompleks ini dan hubungannya dengan makam sebelumnya, yaitu Girilaya, yang terletak tidak jauh dari Imogiri.

Ruang Modular

Kompleks Makam Raja-Raja di Imogiri terdiri atas modul-modul halaman makam yang disusun menyamping satu demi satu sehingga terlihat seperti sekarang. Masing-masing modul memiliki tiga halaman yang diatur segaris ke belakang. Pada ruang teratas dimakamkan para raja, istri, dan juga keluarga terdekat. Halaman kedua yang berada di tengah merupakan ekstensi dari halaman utama, sementara halaman terbawah merupakan halaman persiapan bagi peziarah. Satu pintu gerbang menghubungkan satu halaman dengan halaman lain, juga menghubungkan halaman terbawah dengan kompleks makam secara keseluruhan.

Makam raja berada di ruang atau halaman tertinggi merupakan konsep yang umum pada pemakaman lama di Jawa. Hal ini merupakan bagian dari penghormatan kepada tokoh-tokoh penting.

Tahap Pembangunan

Pada awal pembangunan, kelihatannya hanya kompleks Sultan Agungan hingga tangga di bawahnya yang dibangun. Selanjutnya, raja-raja berikut menambahkan sayap kiri dan kanan hingga seperti sekarang.

Jika diasumsikan bahwa setiap bagian dibangun menjelang dimakamkannya seorang raja pertama pada tempat tersebut, maka urutan pembangunannya adalah sebagai berikut.

No.	Bagian	Tahun pemakaman raja I
1.	Sultanagungan	1645
2.	Pakubuwanan	1719
3.	Kasuwargan Surakarta	1788
4.	Kasuwargan Yogyakarta	1792
5.	Besiyaran	1822
6.	Kapingsangan	1849
7.	Saptarengga	1931
8.	Girimulya	1939

Ke atas

Keletakan Makam Para Raja

Kompleks makam ini terdiri atas beberapa bagian, yang terpisah antara raja-raja Mataram, raja-raja Surakarta, dan raja-raja Yogyakarta. Keluarga Kasunanan Surakarta berada di sisi kiri, sementara itu keluarga Kasultanan Yogyakarta berada di sisi kanan. ^[z]

A.	Sultanagungan
	Sultan Agung	1645	1.
	Sunan Amangkurat II (Amangkurat Amral)	1703	2.
	Sunan Amangkurat III (Sunan Mas)	1705	3.
B.	Pakubuwanan
	Sunan Pakubuwono I	1719	4.
	Sunan Amangkurat IV (Amangkurat Jawa)	1726	5.
	Sunan Pakubuwono II	1749	6.
C.	Kasuwargan Yogyakarta
	Sultan Hamengkubuwono I	1792	8.
	Sultan Hamengkubuwono III	1814	9.
D.	Besiyaran
	Sultan Hamengkubuwono IV	1822	11.
	Sultan Hamengkubuwono V	1855	14.
	Sultan Hamengkubuwono VI	1877	17.
E.	Saptarengga
	Sultan Hamengkubuwono VII	1931	19.
	Sultan Hamengkubuwono VIII	1939	22.
	Sultan Hamengkubuwono IX	1988	24.
F.	Kasuwargan Surakarta
	Sunan Pakubuwono III	1788	7.
	Sunan Pakubuwono IV	1820	10.
	Sunan Pakubuwono V	1823	12.
G.	Kaping Sangan
	Sunan Pakubuwono VI	1849	13.
	Sunan Pakubuwono VII	1858	15.
	Sunan Pakubuwono VIII	1861	16.
	Sunan Pakubuwono IX	1893	18.
H.	Giri Mulya
	Sunan Pakubuwono X	1939	21.
	Sunan Pakubuwono XI	1945	23.
	Sunan Pakubuwono XII	2004	25.

Ke atas