Rumah Kapal, Kudus
|
Mendengar nama kota Kudus mungkin ingatan kita akan langsung melayang kepada beberapa industri penting, seperti rokok, elektronik, dan percetakan. Mungkin juga kita akan teringat jenang dan soto.
Kekayaan Arsitektur Kudus
Tidak hanya sekarang Kota Kudus bermakna penting. Dari berbagai warisan budaya yang ada memandakan bahwa sejak dulu kota ini cukup terkemuka. Salah satu penanda kawasan tertua yang masih tersisa di Kota Kretek ini adalah Masjid Menara. Masjid ini unik karena menggunakan gaya bangunan yang telah berkembang sejak lama di Jawa.
Di sekitar masjid tersebut juga terdapat kampung-kampung dengan bangunan dan kompleks yang juga khas. Rumah pencu, bangunan joglo khas Kudus yang ramping memiliki beragam ornamen yang terukir rumit pada dinding-dindingnya atau tercetak pada genting bubungan atap. Beberapa unit rumah dari satu keluarga besar menyatu dalam lingkungan berpagar yang disebut kilungan.
Akan tetapi, tidak semua rumah di Kudus adalah rumah pencu, dengan atap joglo yang masyhur itu. Pengusaha kretek legendaris Nitisemito bahkan mewariskan bangunan-bangunan modern pada masanya.
Maritime Deco
Terselip di Kauman Kulon, tidak berapa jauh di sebelah utara Masjid Menara, terdapat satu dari dua rumah kapal yang ada di kota ini.1 Rumah ini bergaya art deco, sehingga cukup menonjol di kawasan yang penuh dengan bangunan tradisional ini.
Bangunan yang tidak seberapa besar ini juga menjadi istimewa karena mengaplikasikan maritime deco. Tidak sekedar mengambil bentuk jendela kapal yang bulat atau meniru menara kapal, rumah ini juga mengambil bentuk kapal bagi bentuk bangunan secara keseluruhan. [z]
- Rumah kapal yang lain dibuat oleh Nitisemito. [↩]