Survival of the Fittest
[]
Mereka yang mempelajari teori evolusi tentu mengenal istilah ini, survival of the fittest. Secara kasar, mungkin dapat diterjemahkan sebagai ‘yang cocok yang akan bertahan’. Istilah ini diciptakan oleh Herbert Spencer ketika membaca buku Charles Darwin, dan Darwin kemudian menggunakan dalam buku selanjutnya. Konon.
Saya kutipkan dari Wikipedia:
“Survival of the fittest” is a phrase originating in evolutionary theory, as an alternative description of natural selection. The phrase is today commonly used in contexts that are incompatible with the original meaning as intended by its first two proponents: British polymath philosopher Herbert Spencer (who coined the term) and Charles Darwin.
Herbert Spencer first used the phrase – after reading Charles Darwin’s On the Origin of Species – in his Principles of Biology (1864), in which he drew parallels between his own economic theories and Darwin’s biological ones, writing, “This survival of the fittest, which I have here sought to express in mechanical terms, is that which Mr. Darwin has called ‘natural selection’, or the preservation of favoured races in the struggle for life.”
Darwin first used Spencer’s new phrase “survival of the fittest” as a synonym for natural selection in the fifth edition of On the Origin of Species, published in 1869. Darwin meant it as a metaphor for “better adapted for immediate, local environment”, not the common inference of “in the best physical shape”. Hence, it is not a scientific description.
*
Mengemasi barang sewaktu saya harus pindah rumah (atau mungkin tepatnya adalah kamar) karena kontrakan tidak dapat diperpanjang, tiba-tiba saya teringat teori tersebut. Barang saya tidak banyak, karena toh tidak akan saya bawa pulang nantinya. Kamar hanya berisi barang kebutuhan sehari-hari, beberapa buku, dan dokumen, juga kadang suvenir dan calon oleh2 nantinya. Jarak dari rumah lama ke rumah baru lumayan jauh, diperparah oleh kenyataan bahwa nanti harus ganti moda transportasi dari kereta menjadi bis dan berjalan kaki cukup jauh. Oleh karena itu, tidak banyak barang yang dapat saya bawa ke rumah baru.
Maka berlakulah teori Pak Spencer dan Pak Darwin tadi.
Barang yang kira-kira nanti pas, fit, dengan kebutuhan saya dan tentu pas masuk ke dalam taslah yang selamat. Yang lain terpaksa masuk ke ruang tempat sampah, termasuk setengah lusin gelas yang belum digunakan, satu bantal yang relatif baru, dan kasur pegas yang masih bagus.
*
Saya jadi bertanya-tanya, apakah dahulu Pak Darwin manggut-manggut mengamini cetusan Pak Spencer tersebut sewaktu mengemasi barang-barangnya ke dalam koper? Dia kan sering pergi berkeliling dunia mempelajari evolusi biologi … [z]