Pelesir

[]
Istilah ‘pelesir’ atau ‘plesir’ sering muncul beberapa waktu yang lalu, dilawankatakan dengan ‘kunker’ atau kunjungan kerja. Waktu itu ramai dibicarakan di media massa dan media sosial tentang kunjungan kerja anggota DPR ke sejumlah negara.
Jadi, dalam bayangan saya, pelesir sama dengan pergi bersenang-senang. Kira-kira sama dengan arti kata ‘wisata’.

Menurut keterangan resmi Kamus Besar Bahasa Indonesia,
pe·le·sir, ber·pe·le·sir v 1 bersenang-senang; mencari kesenangan (kesukaan dsb): dia mendapat penyakit raja singa krn suka — ke tempat wanita nakal; 2 berjalan-jalan untuk bersenang-senang; bertamasya; berpesiar: sebulan sekali ia mengajak keluarganya — ke luar kota;
pe·le·sir·an 1 v pergi berpelesir; senang berpelesiran; 2 n tempat berpelesir: kota ~
Kata ini cukup intensif digunakan karena pencarian dengan google menghasilkan lebih tiga ratus ribu laman mengandung kata ‘pelesir’ dan lebih dari enam ratus ribu laman mengandung kata ‘plesir’. Meski demikian, tidak semua adalah ‘pelesir’ atau ‘plesir’ dalam bahasa kita.
*
Saya duga, pelesir merupakan alih bahasa dari ‘plezier’ dalam bahasa Belanda, atau mungkin ‘pleasure’ dalam bahasa Inggris.
Menurut Kamus Umum Belanda Indonesia1
plezier’ o -en, pleziertje kegembiraan; kesenangan; keriangan hati.
Menurut Wikipedia,2
“Pleasure describes the broad class of mental states that humans and other animals experience as positive, enjoyable, or worth seeking. It includes more specific mental states such as happiness, entertainment, enjoyment, ecstasy, and euphoria. In psychology, the pleasure principle describes pleasure as a positive feedback mechanism, motivating the organism to recreate in the future the situation which it has just found pleasurable. According to this theory, organisms are similarly motivated to avoid situations that have caused pain in the past.”
Tidak ada cerita tentang bepergian di situ. Mungkin yang penting adalah adanya kata ‘to recreate’ yang agak dekat dengan ‘rekreasi’ kita.
*
Saya coba ramban Internet dengan sahabat kental, Mr. Google dengan masukan ‘plesir’, kata yang lebih populer daripada ‘pelesir’. Beragam judul artikel muncul terutama berkait dengan kunker anggota parlemen tadi. Selain itu, ‘plesir’ saya temukan juga di situs Wisata Kota Toea3, menjadi salah satu kategori yang berisi tentang perjalanan ke kawasan Kota Tua, Jakarta. Artikel yang ada pada kategori tersebut: “Ngabuburit Asyik di Kampung Pekojan (1)”. Artikel berikutnya: “Keliling Kampung Pekojan (Habis)”.
Situs Parijs van Java yang memiliki sub-judul ‘sepoetar Bandoeng’, juga memiliki kategori ‘plesir’4. Menarik bahwa kata ‘plesir’ digunakan dalam situs yang menggunakan ejaan gaya lama dalam teksnya. Situs ini juga mengambil nama ‘Parijs van Java’, sesuatu yang jadul, karena istilah tersebut digunakan dahulu ketika kota Bandung penuh dengan bangunan art deco pada masa Kolonial.
Di situs yang lain, terdapat judul “Kaliurang: Plesir ala Nyonya dan Meneer”5. Artikel dimulai dengan cerita tentang sekelompok orang Belanda dulu yang membangun Kaliurang di utara Yogyakarta sebagai tempat peristirahatan. Kini, kita dapat mengunjungi kawasan tersebut yang berkembang menjadi “sebuah kawasan wisata alam dan budaya yang memikat, serta menjadi tempat yang menyenangkan untuk rekreasi keluarga”.
Berkait dengan lokasi dari masa lalu ini, frasa “plesiran tempoe doeloe” juga sering muncul digunakan di Internet.6 Istilah ini, “Plesiran Tempo Doeloe” kelihatannya menjadi salah nama satu program pegiat heritage, yaitu Sahabat Museum. Bahkan, kegiatan ini dilakukan dengan naik sepeda, yang disebut sepeda onthel7. Sepeda onthel? Cukup menarik jika ingin mengaitkan plesir dan sarana transportasi yang satu ini.
*
Masih dari menjelajah di Internet, ada lagi yang menarik. Satu artikel mempertentangkan antara beribadah dan pelesir. Judul artikel sudah menyiratkan hal ini: “Mereka Ini Para Tamu Allah atau Hanya Plesir? (Kisah Nyeleneh Jamaah Umroh Indonesia)”8. Ke Baitullah untuk berhaji dan berumrah, atau sekedar plesir. Senada dengan judul artikel tersebut, [mantan] wagub DKI juga membuat artikel dengan judul “Umrah VS Plesiran”9
Dalam dunia pariwisata terdapat istilah ‘wisata religi’. Berkait dengan kasus di atas, wisata religi tentunya bukan kegiatan bersenang-senang.
Melawankan antara ibadah dan pelesir kira-kira sejalan dengan mempertentangkan antara kunker dan pelesir. Video dari salah satu situs televisi nasional memiliki tautan dengan nama ‘dpr_kunker_atau_plesir’, meskipun saat ini artikel atau videonya tidak dapat saya buka.10
*
Ragam dari ‘pelesir’ atau ‘plesir’ adalah ‘plesiran’, yang juga produktif digunakan di Internet. Lebih dari lima ratus ribu hasil pencarian di Internet dengan google. Sekali lagi, tidak semua adalah ‘plesir’ dalam bahasa kita.
Wikipedia bahasa Banyumasan, memiliki halaman ‘plesiran’ tetapi pada halaman tersebut yang didefinisikan adalah ‘plesir’: “Plesir utawa rekreasi kuwe dadi salah siji kebutuhan menungsa.”11. Okelah, yang jelas situs ini menyamakan plesir dan rekreasi. Di Wikipedia Banyumasan ini juga terdapat halaman “Plesiran Banyumasan” dan sebagainya, yang berisi daftar objek dan daya tarik wisata.
Dalam bahasa Indonesia, akhiran -an menyatakan hasil. Dalam bahasa Jawa, barangkali dapat dianalogikan dengan ‘dolan’ dan ‘dolanan’. Tetapi, rasanya ‘plesir’ dan ‘plesiran’ tidak jauh berbeda.
Plesiran.info menyatakan dirinya “menyuguhkan info-info menarik mengenai dunia jalan-jalan, liburan, wisata dan plesiran, seperti artikel, berita, atraksi dan destinasi wisata di seluruh Indonesia khususnya”12. ‘Wisata dan plesiran’? Berarti keduanya menunjuk pada hal yang berbeda?
*
Jadi, kesimpulan sementara saya yang awam dalam bahasa ini, ‘pelesir’ berkaitan dengan kegiatan rekreatif dengan pergi ke suatu tempat. Dalam kegiatan tersebut tidak terkandung maksud untuk bekerja atau beribadah dan lebih kepada bersenang-senang. Istilah ini kelihatan berkait dengan masa lalu karena cukup produktif berkait dengan wisata sejarah. Apakah karena kata ini merupakan warisan dari Hindia-Belanda?
Masih berpikir, bagaimana pula dengan istilah ‘piknik’, ‘pesiar’ (di kraton Yogya terdapat istilah besiyar), dan ‘melancong’ … [z]
Catatan Kaki
- S. Wojowasito 1995, Kamus Umum Belanda Indonesia. Jakarta: PT Ichtiar Baru-van Hoeve [↩]
- en.wikipedia.org/wiki/Pleasure [↩]
- kompas.com/wisata/plesir [↩]
- parijsvanjava.com/?cat=19 [↩]
- yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/nature-and-outdoor/kaliurang/ [↩]
- Misalnya cleo.co.id/life.career/travel/yuk.plesiran.tempoe.doeloe/001/012/34; dir.groups.yahoo.com/group/wisata-info/message/4693; my-musings.blogdrive.com/archive/23.html [↩]
- antara lain “Plesiran Tempo Doeloe: Tembok Kota Batavia, naek sepeda onthel” sahabatmuseum.multiply.com/calendar/item/10008; juga “Plesiran Tempo Doeloe Naek Sepeda Koeliling Menteng” dir.groups.yahoo.com/group/3PP2_73/message/1381 [↩]
- muslimdaily.net/artikel/ringan/mereka-ini-para-tamu-allah-atau-hanya-plesir-kisah-nyeleneh-jamaah-umroh-indonesia.html [↩]
- prijanto-soemantri.com/?page_id=213 [↩]
- video.tvonenews.tv/arsip/view/61394/2012/09/11/dpr_kunker_atau_plesir.tvOne [↩]
- map-bms.wikipedia.org/wiki/Plesiran [↩]
- plesiran.info/ bagian perihal [↩]