Monster (di) facebook

Apa yang terjadi dengan remaja kita dan facebook? Saban bulan kita mendengar ada anak hilang atau mengalami pelecehan seksual yang diduga akibat berkenalan dengan seseorang di facebook. Rata-rata mereka adalah remaja putri.

1

Rupanya, nasihat ‘jangan berbicara dengan orang asing’ tidak digubris jika berhadapan dengan dunia maya. ((Tidak hanya anak-anak, kita yang gedhe tuwa kadang merasa aman saja dengan orang asing di Internet. Apa karena ‘hanya tinggal satu klik’ atau justru karena anonimitas itu? Ilmu semacam Cultural Studies barangkali dapat menemukan dongengannya. ))

2

Tidak semua orang menggunakan facebook dengan (tujuan) baik. Ada monster yang ikut mengintai di sana.

www.atlargeinc.com

3

Bagaimana cara menyadarkan hal itu? Entahlah. Ahli pendidikan lebih tahu.

Barangkali harus masuk sebagai muatan ‘etika kontemporer’ di sekolah-sekolah. Daripada LKS ((Lembar Kerja Siswa, semacam buku paket di sekolah)) ngrembug masalah bintang saru dari Negeri Matahari Terbit atau seksualitas gaya Barat seperti dihebohkan beberapa bulan lalu itu, muatan tatakrama bersosialisasi di dunia maya perlu untuk wilayah tertentu seperti perkotaan.

4

Yang pertama dan utama, mari berhati-hati. [z]

ke atas

Catatan Kaki