Kuliner Toraja
Torajan culinaries: coffee, pa’piong and many more …
Para penggemar kopi tentunya kenal dengan kopi toraja. Di kawasan pegunungan di tengah Sulawesi Selatan ini tumbuh subur tanaman kopi yang menjadi andalan petani. Di Rantepao, ibukota Kabupaten Toraja Utara, terdapat berbagai kios yang melayani penjualan kopi bubuk yang langsung digiling di tempat. Kios-kios tersebut terdapat misalnya di sekitar Pasar Rantepao di pusat keramaian kota kecil ini.
Umumnya kopi toraja berjenis robusta, yang lebih kuat rasanya. Akan tetapi, kopi arabika juga dapat ditemui. Harga kopi terakhir ini berlipat jika dibanding dengan jenis robusta.
Toraja tidak hanya khas dengan kopinya. Terdapat kuliner lain yang rata-rata berasa gurih dan pedas.
Salah satu di antaranya adalah pa’piong, yaitu masakan dalam bumbung atau bambu. Selain rasanya yang khas, teknik ini penting di Toraja yang kerap melakukan pesta. Keluarga-keluarga yang datang pada acara rambu solo’ biasanya harus memasak sendiri makanan mereka. Dengan teknik pa’piong mereka tidak perlu membawa terlalu banyak perkakas, cukup dengan bumbung bambu yang nantinya juga dapat menjadi kayu bakar.
Beragam bahan makanan dapat dimasak menjadi pa’piong, baik beras maupun sayur dan lauk pauk. Bahan makanan dimasukkan ke dalam bumbung bambu, dan dipanggang di atas api. Setelah masak bambu dibelah, diambil isinya dan bambunya dilempar ke api untuk memasak lagi atau sekedar menghangatkan badan di udara dingin pegunungan Toraja … [z]