Selamat (di) Tahun Baru
Kalender suku bangsa Maya tiba-tiba menjadi terkenal sepanjang tahun ini. Bangsa dari Amerika Selatan ini, konon, memiliki beragam kalender. Setidaknya ada dua puluh sistem kalender yang dikenal.1 Salah satu dari kalender-kalender tersebut diperkirakan oleh para ahli mengakhiri satu siklus beberapa hari yang lalu, 21 atau 23 Desember 2012. Sebagian dari kita menduganya sebagai akhir dunia, kiamat.
Tetapi, syukurlah, dunia masih berputar.
*
Sistem kalender diperlukan (antara lain) untuk menandai posisi waktu, atau ruang-waktu, kita. Kita biasa menandai posisi tempatan kita, atau ruang-tempat, dengan alamat, dengan fitur-fitur alam, dengan bangunan, dengan penanda lahan. Kita juga perlu menandai ruang-waktu kita dengan jam, dengan tanggal, dengan tahun, dan sebagainya. Penanda-penanda ini perlu untuk mengetahui keletakan kita baik secara ruang-waktu maupun ruang-tempat.
Apa yang terjadi pada ruang waktu sebelumnya yang telah kita tinggalkan, dan apa yang akan kita rencanakan untuk ruang waktu berikutnya. Ruang waktu-ruang waktu itu kemudian kita beri nomor, yang disebut tahun. Bagian-bagiannya diberi nama, yang disebut bulan. Dan seterusnya.
Ada banyak sistem penandaan waktu ini. Dalam skala kalendrikal, terdapat misalnya penanggalan suku Maya yang setidaknya terdapat dua puluh sistem sebagaimana telah disebut di atas. Terdapat juga sistem kalender Hijriah yang digunakan oleh umat Islam, yang tahun barunya bertepatan dengan tanggal 15 November 2012 kemarin.
Sistem kalender Cina baru akan mendapatkan tahun baru pada tanggal 10 Februari 2013 nanti. Sementara itu, bulan pertama sistem Pranatamangsa (kalender Jawa berdasar sistem matahari untuk bercocok tanam), yaitu bulan Kasa, dimulai setiap tanggal 23 Juni.2
*
Tidak seperti pergantian sistem kalender yang lain, pergantian dari 31 Desember ke 1 Januari (sistem gregorian) umumnya disambut dengan gegap gempita. Tahun ini, 2012, konon tak kurang dari enam belas panggung disiapkan di jalan-jalan utama di Jakarta oleh pemerintah provinsi.3
*
Sementara benda-benda di langit tetap bergerak seperti biasa. Kadang-kadang mereka berkonjungsi tetapi kemudian tergelincir lagi, seperti yang telah dilakoni selama bermilyar-milyar tahun.
*
Satu hal yang penting di setiap pergantian waktu yang selalu merambat datang, detik demi detik, adalah: bersyukur. Bahwa kita telah dapat menjalani kurun waktu yang telah lampau, dan berharap masih diperkenankan oleh-Nya untuk mengecap kurun-kurun yang lain. [z]
Baca juga
Catatan Kaki