Sopan Santun dan Ban Kempès
\
Mengalami kempèsnya ban sepeda tentu sedikit repot. Hanya, kempès kali ini membuat kesal karena ban tidak bocor. Ada yang usil mengambil pèntil. Iya, pèntil atau saya bilang “ventil” dan pemilik toko di dekat Dappermarkt paham ketika saya membeli barang itu. Mungkin istilah pèntil kita datang dari Belanda.
Pèntil yang diambil bukan hanya satu, tetapi dua. Ban sepeda Batavus saya dua-duanya kempes.
*
Di tengah rasa nggondhok plus sebel itu saya teringat akan satu cerita Prancis, yang entah saya baca di mana mungkin belasan hingga puluhan tahun yang lalu. Memang cerita ini tidak berhubungan dengan ban kempès.
Orang-orang Prancis terkenal akan sopan santunnya. Bahasa Prancis merupakan bungkus yang indah akan sifat yang satu ini.
Konon ada seseorang yang mencibir sopan santun orang Prancis ini. Katanya, “Sopan santun itu hanya angin!”. Tidak tersinggung, orang Prancis lantas menjawab dengan sopan, “Justru karena hanya angin yang ada di dalam ban, maka sepeda enak dikendarai … “
*
Tetapi, sungguh, mengambil pèntil sepeda orang itu tidak sopan. Bon jour! [z]