Api nan Tak Kunjung Padam
/
Api bukan sekedar benda gas yang digunakan untuk memanaskan makanan, menghilangkan sampah, dan sebagainya. Api juga memiliki makna simbolis.
Makna itu berada dalam level benda maupun ikon-indeks seperti ungkapan verbal dan ungkapan material. Dalam level benda, misalnya api pada demonstrasi sering diwarnai dengan aksi membakar ban bekas. Tentu bukan ban bekas yang menjadi simbol dalam hal itu, melainkan “benda” apinya. Entah apa yang disimbolkan dengan api pada peristiwa demonstrasi. Mungkin semangat atau penghancuran. Dalam demonstrasi, api tersebut sering menjadi sumber konflik antara pendemo dan polisi. Jadi, secara simbolik terlihat bahwa api cukup penting.
Api sering digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang terus hidup, abadi. Hal ini juga dinyatakan secara verbal dengan ungkapan ‘api nan tak kunjung padam’ dalam di Indonesia. Pepatah atau peribahasa tersebut digunakan untuk menggambarkan semangat yang hidup terus-menerus. “Api nan tak kunjung padam” sendiri juga merupakan nama bagi logo Departemen Penerangan dahulu, yang bergambar orang setengah badan dengan tangan berapi menyala menyangga bola dunia. Dalam bentuk tiga dimensi, logo ini dapat dilihat di depan Museum Penerangan di Kompleks Taman Mini Indonesia Indah.
***
Simbol api dapat ditemukan pada berbagai monumen lain baik di Indonesia maupun di luar negeri. Monumen-monumen tersebut simbol api baik dalam bentuk gambar, relief, patung, bahkan api itu sendiri.
Monas, Monumen Nasional Jakarta, terkenal antara lain karena simbol api di bagian atas yang dilapis dengan lembaran emas. Lidah api ini sebagai simbol semangat perjuangan rakyat Indonesia dalam upaya meraih kemerdekaan. Puncak tugu berupa “Api Nan Tak Kunjung Padam” yang bermakna agar Bangsa Indonesia senantiasa memiliki semangat yang menyala-nyala dalam berjuang dan tidak pernah surut atau padam sepanjang masa.
Masih di Jakarta, terdapat patung Pemuda Membangun, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Monumen yang terletak pada bundaran di tengah persimpangan jalan tersebut berbentuk seorang pemuda yang penuh semangat menyangga piring berisi api. Selain itu, terdapat monumen yang lebih eksplisit menggambarkan hubungannya dengan api: Tugu Api Pancasila di Taman Mini Indonesia Indah.
Memorial Jenderal Besar H.M. Soeharto di Yogyakarta yang diresmikan pertengahan tahun 2013 ini juga menyelipkan simbol api. Di sudut kompleks, tempat peninggalan dari masa kecil Pak Harto yang masih utuh, yaitu bekas pondasi bangunan dan sumur, terpancang tonggak dengan ujung akrilik yang diukir berbentuk api. Di bagian tengah terdapat akrilik berbentuk bendera berkibar dengan tulisan berisi petuah-petuah Pak Harto.
Api di memorial tersebut terlihat ditujukan untuk simbol penjagaan semangat yang diwariskan oleh Pak Harto berupa kata-kata bijak atau petuah. Pak Harto boleh meninggal tetapi pesan pemikirannya tetap hidup. Begitu kira-kira maksud tampilan di sudut kompleks monumen tersebut.
Baca juga: Memorial Jenderal Besar H.M. Soeharto.
La Flamme de la Liberté, Paris. Patung ini merupakan replika persis dari nyala obor pada patung Liberty di New York. Menurut prasasti yang tertera pada bagian penyangga, patung ini dipersembahkan oleh penderma di seluruh dunia untuk masyarakat Prancis sebagai simbol persahabatan antara bangsa Prancis dan Amerika. Menarik bahwa dari patung Liberty yang berwujud perempuan mengenakan mahkota bintang dan membawa obor serta buku itu diambil hanya bagian nyala api untuk menyimbolkan persahabatan di antara kedua bangsa.
Monumen ini terletak di jembatan ujung terowongan tempat Putri Diana mengalami kecelakaan hingga meninggal. Kebetulan yang tidak disengaja, banyak orang yang datang meletakkan tanda kenangan terhadap Putri Diana di bawah patung api ini.
Berkait dengan monumen ini adalah api pada obor Patung Liberty itu sendiri yang terletak di dekat New York Amerika Serikat. Akan tetapi, kelihatannya makna nyala api di kedua monumen ini berbeda.
Di Amsterdam, Belanda, terdapat satu bekas gedung teater bernama Hollandsche Schouwburg. Sekarang gedung tersebut digunakan untuk mengenang korban Perang Dunia II dari kaum Yahudi di Belanda. Pada saat PD II bangunan teater ini digunakan sebagai penampungan bagi orang-orang Yahudi yang akan dikirim keluar Belanda.
Di lantai bawah sisa bangunan yang menjadi monumen ini, yaitu pada bagian yang disebut chapel, terdapat api kecil yang selalu hidup. Pada dinding ruang tersebut terdapat nama-nama korban perang. Pengunjung juga sering datang menuliskan nama pada batu dan meletakkannya di sekeliling obor.
***
Monumen-monumen menggunakan simbol api boleh jadi karena bangunan tersebut dimaksudkan untuk mengenang dan untuk menjaga agar semangat yang dikandung tetap ‘menyala’ terus menerus.
“I don’t want to lose this feeling”
The Bangles, “Eternal Flame”
[z]