Jer Eksis Mawa Beya
|
Terdengar hingar di media elektronik bahwa seorang artis, atau mungkin calon artis, menggugat seorang manajer karena ia merasa telah membayar milyaran rupiah agar ia terorbit sebagai penyanyi. Akan tetapi ternyata hasilnya tidak sesuai harapan.1
Tidak lama berselang, seorang calon anggota legislatif ditangkap karena merampok. Ia memerlukan biaya untuk pencalegannya sehingga konon uang hasil pembagian rampokan telah ia kirim ke tim suksesnya.2
Mungkin dunia memang sudah terbalik-bolak.
Bayangan tradisional saya, jika seorang menyanyi dengan bagus, maka ia akan dapat rekaman, dan kemudian mendapatkan uang. Jika seseorang berjuang untuk masyarakat, komunitas, maka mereka akan mengangkatnya menjadi wakil di parlemen.
Ada pepatah Jawa yang berbunyi ‘jer basuki mawa beya‘. Untuk berhasil diperlukan biaya. Saya pikir yang dimaksud dengan beya antara lain adalah pengorbanan, perjuangan. Nah, di zaman serba instan seperti sekarang pengorbanan, beya itu, dapat dipersingkat menjadi biaya betulan.
Jadi teringat kata-kata mashur Andy Warhol, pelukis terkenal Amerika. Kata-kata itu dikutip-tera pada dinding luar salah satu galeri di kota Rotterdam: “In the future, everyone will be world-famous for 15 minutes.” Di masa depan, orang hanya butuh waktu lima belas menit untuk menjadi terkenal sedunia. Boleh jadi ada intensitas perjuangan yang dahulu dikerjakan selama bertahun-tahun dan sekarang hanya membutuhkan waktu seperempat jam. Boleh jadi pula sekarang orang begitu mudah untuk menjadi terkenal.
Tetapi, apa ya masih bisa eksis (=berlanjut)? Setidaknya, lima belas menit kemudian akan ada orang lain yang juga terkenal. [z]