Pemugaran Cagar Budaya
[]
Disampaikan pada Seminar Daring “Dinamika Pemugaran Cagar Budaya”, BPCB DIY & IAAI Komda DIY-Jateng, 14 Juli 2020.
I. Sejarah Pemugaran di Indonesia
Pemugaran tinggalan purbakala telah diupayakan pada masa Kolonial. Adalah Theodore van Erp yang merupakan seorang tentara, memugar bagian atas Candi Borobudur (1907-1911), yaitu Arupadhatu dan stupa induk. Ia juga membantu penyelamatan/pembersihan Candi Sewu dan Prambanan, serta kemudian Candi Selogriyo dan Candi Ngawen di Magelang, serta Candi Pringapus di Temanggung.
Oudheidkundige Dienst, Dinas Purbakala, yang berdiri tahun 1913 juga mengupayakan pemugaran meski masih berupa perencanaan di atas kertas. Pada waktu itu terdapat debat, apakah suatu kepurbakalaan dapat dipugar. Ketika Bosch menjadi kepala O.D. menggantikan Krom, muncul pendapat bahwa suatu objek dapat dipugar setelah rekonstruksi di atas kertas dapat dipertanggungjawabkan. Kegiatan pemugaran dilakukan pada sekitar tahun 1916, yaitu pada candi-candi di sekitar Yogyakarta.
Setelah Kemerdekaan, pemugaran bangunan purbakala mengarah kepada konservasi atau pelestarian agar dapat bertahan lebih lama, sehingga disebut berwawasan pelestarian. Pada masa tersebut, Lembaga Purbakala dipimpin oleh R. Soekmono. Tahun 1977, I G.N. Anom mencetuskan gagasan pemugaran berwawasan penelitian arkeologi, yaitu untuk perekaman seluruh data.1
Semasa dengan hal itu, pemugaran berjalan terus hingga sekarang. Salah satu pekerjaan besar adalah pemugaran Candi Borobudur, yang dimulai dengan kampanye-kampanye tahun 1960-an. Pada waktu itu Prof. Sardjito (rektor Universitas Gadjah Mada pertama) juga terlibat dalam proses kampanye di kalangan internasional. Pemugaran candi ini kemudian dilakukan dari tahun 1973 hingga 1983.
Pada kurun waktu 1969/1970 hingga 1993/1994, yang disebut Pembangunan Jangka Panjang Tahap I, telah dipugar 370 cagar budaya, atau disebut pada waktu itu sebagai benda cagar budaya. Dalam daftar yang diterbitkan tahun 1996 dan 1997, istilah pemugaran meliputi juga kegiatan penataan lingkungan. [z]
[bersambung]
Catatan Kaki
- https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbsulsel/pemugaran-di-indonesia/ [↩]