Website Museum
[]
Website museum adalah sesuatu yang rasanya pasti ada bagi suatu museum di masa sekarang. Perkembangan teknologi memudahkan museum untuk berhubungan dengan khalayaknya dan membuat jarak lokasi menjadi tidak berarti. Hal itu sangat terasa di masa pandemi seperti sekarang ketika kunjungan fisik sangat berkurang.
Baca juga: Bakti di Kala Pandemi
Baca juga: Museum dan Pandemi
Memperbincangkan website museum, akan berkait antara lain dengan topik-topik berikut.
- kegunaan website bagi museum.
- membangun website
- mengelola website
- mempublikasikan website
- isi website
Bagi museum, website digunakan untuk menjalankan fungsi museum dan untuk memperlancarnya. Sebagian website museum mungkin masih pada tahap memperlancar, yaitu dengan fungsi promosi atau publikasi keberadaanya. Akan tetapi, website juga dapat digunakan untuk menjalankan fungsi museum seperti komunikasi (edukasi), konservasi, dan riset. Dalam perkembangan teknologi informatika, website bahkan juga dapat digunakan museum untuk memberikan hiburan agar fungsi entertainment museum terlaksana. Hal itu dapat dilakukan misalnya dengan membuat game yang bersifat interaktif atau dengan penggunaan teknologi virtual reality yang menampilkan pameran dan koleksi museum.
Baca juga: Museum Virtual untuk Generasi Milenial
Untuk memenuhi keperluan museum tersebut, isi website museum dapat berupa profil museum (sejarah, lokasi, fasilitas, jam buka), berita aktivitas museum, virtual museum (data base, virtual reality), artikel terkait tema dan koleksi, media sosial, berita aktivitas museum, tiketing dan pendaftaran/pemesanan kunjungan, atau toko museum. Program yang dapat diikuti oleh publik, baik berbayar maupun tidak, sebaiknya juga disampaikan di website. Museum juga dapat menampilkan sumber-sumber yang dapat digunakan oleh para guru untuk mengajar di sekolah.
Dalam membangun website diperlukan kerjasama dengan pengembang website sehingga saling tahu keperluan, keterbatasan, dan kemungkinan yang dapat dieksplor. Setelah dibangun, website perlu dikelola agar isinya update, akurat, dan mengikuti keperluan masyarakat serta perkembangan teknologi informatika termasuk gaya desainnya.
Pengelolaan menjadi masalah tersendiri bagi museum, terutama museum kecil yang umumnya tidak memiliki sumber daya manusia yang mencukupi. Harus ada pengelola yang membuat isi website update dengan tulisan baik berupa pelaporan atas kegiatan atau sari dari riset yang dilakukan oleh museum. Data ini juga kadang tidak bisa diperoleh, karena museum juga tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk menjalankan aktivitas atau riset. [z]