Prepegan Pandemi
\
Di Jawa terdapat istilah prepegan. Istilah ini digunakan untuk mendefinisikan orang-orang yang pergi ke pasar untuk berbelanja menjelang lebaran. Pasar menjadi sangat ramai, penuh dengan warga yang berbelanja keperluan lebaran, terutama makanan dan pakaian. Beberapa orang bahkan berbelanja perabotan untuk memperbarui perangkat lama di rumah. Beberapa anak masih berbelanja kembang api, atau sekedar jajan.
Pasar yang sangat ramai itu bukan saja karena ada pertemuan antara penjual dan pembeli, tetapi masyarakat juga menggunakan sebagai sarana rekreasi. “Prepegan, yok!” kata anak-anak muda.
Keramaian ini terasa pada tahun-tahun yang lalu dengan peringatan adanya “pasar tumpah” pada setiap liputan mengenai mudik lebaran. Mungkin beberapa tahun terakhir tidak terdapat kata-kata tersebut secara masif di media massa karena jalan tol menjadi fasilitas utama mudik jarak jauh di Jawa.
***
Akan tetapi dua tahun ini prepegan menjadi sangat berbeda. Pandemi Covid-19 yang mendera membuat pasar sebagai pusat pertemuan menjadi tercela. Masyarakat yang berduyun-duyun berkunjung dapat menyebabkan penularan lebih cepat.
Maka, sore itu, taksi daring yang saya tumpangi bersama beberapa teman muter2 di Jakarta Pusat, karena beberapa ruas jalan ditutup. Rupanya jalan menuju Pasar Tanah Abang ditutup untuk mengurangi kepadatan pengunjung di pasar grosir terkenal itu. Menjelang lebaran ini masyarakat kembali memadati tempat tersebut, konon sehari sebelumnya mencapai seratus ribu orang, dua kali lipat dari kapasitasnya.1 Oleh karena itu, hari ini akses ke pasar tersebut dipersulit.
Untung tempat yang kami tuju hanya beberapa puluh meter dari penyekatan. Jadi kami turun di dekat perempatan, di belakang mobil polisi yang menutup jalan dan memilih berjalan kaki ke hotel yang memang berada tidak jauh lagi. Pengemudi meminta maaf, dan menyatakan kami harus berjalan kaki bukan karena apa-apa, tetapi memang jalan tidak dapat dimasuki. [z]
Catatan Kaki
- https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/02/13025691/penuh-sesak-pengunjung-pasar-tanah-abang-hampir-200-persen-dari-kapasitas?page=all [↩]