Velcro
\
Melihat penampilan orang-orang di televisi, saya tertarik pada seragam bergaya militer yang dikenakan banyak dari mereka. Dengan media bordir, beragam tanda-tanda disematkan pada baju termasuk nama yang ditulis dengan huruf yang cukup besar. Yang saya anggap istimewa adalah adanya velcro yang digunakan untuk menyematkan atribut bordir itu pada baju. Untuk waktu yang cukup lama saya bertanya-tanya. Seorang teman memberi alternatif jawaban: mungkin agar bisa dilepas jika dicuci, khawatir jika bordirnya rusak.Ah, rasanya tidak.
***
Velcro atau secara onomatopais kadang disebut krek-krek, digunakan untuk melekatkan sesuatu dengan model mencantol. Hanya ini cantolannya sangat banyak, seluas bidang krek-kreknya. Dulu saya kenal sebagai bagian dari sepatu atau baju, juga ada pada peralatan fotografi, dan untuk mengikat kabel laptop. Objek dapat dilepas pasang dengan mudah dengan bantuan velcro ini.
Akan halnya pada baju seragam yang terlihat di televisi itu, pikiran saya pertama adalah mungkin dari agar identitas dapat dihilangkan sehingga tidak ketahuan. Misalnya bapak yang di televisi itu mau jalan-jalan ke mal, jadi tidak ketahuan dia dari instansi mana atau siapa namanya. Tebakan lain adalah agar dapat diganti-ganti organisasinya. Misalnya pagi rapat untuk organisasi A, dengan atribut A. Siangnya akan menghadiri acara organisasi B, tinggal copot atribut bordir A, diganti dengan B.
Tapi nama kan tetap dan tidak berganti, kenapa badge nama juga dapat dilepas tukar. Seragam juga umumnya terkait dengan warna dan bentuk potongan baju, bukan hanya badge. Pikiran saya kemudian agak nakal: siapa tahu baju seragamnya biar bisa dipinjam-pinjam … asal sama ukurannya, seperti pada persewaan baju.
***
Setelah menemukan kata kunci dan situs yang tepat, pagi ini baru saya mendapatkan jawaban dari Internet. Konon, di kesatuan tentara Amerika Serikat sono, seorang anggota sering harus berganti kesatuan atau pangkat atau yang lain. Mereka juga mendapatkan seragam beberapa kali. Untuk menghemat, maka dibuatkan badge yang dapat dilepas pasang. Jika mendapat seragam baru, maka badge lama dapat dipasang pada baju baru. Jika mendapat tugas baru, maka bagde lama dicopot, ditempellah badge baru, tidak perlu mengadakan baju seragam baru, atau mencopot dan memasang badge dengan jahitan. Lebih praktis dan ekonomis. Untuk keseluruhan tentara di negara tersebut, jumlah pengeluaran yang dapat dihemat konon cukup besar.
Tetapi ya itu hanya kabar dari Internet. Kebenarannya entahlah.
***
Saya tidak membayangkan orang yang di televisi itu punya satu badge–misalnya nama–dan beragam seragam yang tiap hari harus melepas badge nama dan menempelkan pada seragam yang lain. Mestinya jika dia mendapat seragam dari satu organisasi atau institusi, maka akan lengkap dengan semua atribut.
Dugaan saya, jika kabar bahwa “tradisi” itu berasal dari luar negeri adalah benar, maka boleh jadi seragam di sini meniru hasil jadi dari upaya penghematan sebagaimana disebut di atas. Jadi, karena kemudian menjadi bergaya, maka digunakanlah velcro untuk meniru gayanya.
Di sini terdapat pergesaran, dari masalah teknis ke masalah estetis. Dari menyelesaikan masalah anggaran ke masalah gaya, yang justru harus menambahkan ongkos pembelian velcro. [z]