Loro Blonyo
\
Seri Perpanjangan Pengalaman “Patembaya”
Loro blonyo adalah patung sepasang pengantin yang berasal dari budaya Jawa, Indonesia. Patung ini merupakan simbol dari keharmonisan dalam rumah tangga dan keberuntungan dalam kehidupan pernikahan.
Patung loro blonyo biasanya menggambarkan sepasang suami istri dalam posisi berdampingan. Pasangan ini sering digambarkan mengenakan pakaian tradisional Jawa. Sepasang patung loro blonyo jenis ini dipamerkan dalam pameran museum “Patembaya” di JCM, September-Oktober 2023. Objek ini milik Museum Ullen Sentalu.
Di rumah Jawa, loro blonyo diletakkan di dalem ageng (rumah utama), di depan pasren atau petanen yang terletak di senthong tengah. Ruang ini adalah bagian yang penting dalam rumah Jawa, tempat dilakukannya berbagai upacara seperti pernikahan.
Masyarakat Jawa meyakini bahwa memajang patung ini di rumah dapat membawa keberuntungan, keharmonisan, serta kesuburan dalam keluarga.
Secara simbolis, loro blonyo juga mewakili kesatuan antara energi maskulin dan feminin, yang seimbang dan saling melengkapi. Konsep ini sejalan dengan prinsip dasar dalam kehidupan berkeluarga menurut budaya Jawa, di mana keselarasan dan saling pengertian antara suami dan istri dianggap penting untuk mencapai kebahagiaan dalam pernikahan.
Barangkali, karena itu sering miniatur loro blonyo digunakan sebagai cendera mata resepsi pernikahan, sebagai simbol. Meski demikian, mungkin juga suvenir tersebut merupakan ikon, karena menggambarkan peristiwa perkawinan.
***
Seingat saya, satu pameran tentang boneka Jawa pernah diselenggarakan di Bentara Budaya Yogyakarta, di awal tahun 90-an. Pameran tersebut berisi loro blonyo, golek gambyong, dan golek menak.
Di tempat tersebut juga pernah dilakukan pameran karya F. Widayanto, seni keramik dengan mengambil interpretasi atas loro blonyo. Ia menciptakan patung-patung berpasangan dengan gaya khasnya, seperti sepasang patung “Ganesha-Ganeshi”.