Poh
\
Kata ‘poh’ banyak digunakan sebagai unsur toponim di Jawa.
Sejak masa Mataram Kuno, sudah terdapat toponim dengan kata ini, seperti salah satu ibukota yang disebut dalam beberapa prasasti sebagai “ri medang ri pohpitu“, berarti “di Medang di Pohpitu”. Bahkan, salah satu prasasti Balitung, yang disebut Prasasti Poh, ditemukan di sekitar Prambanan, menetapkan Wanua Poh sebagai perdikan. Desa ini dijadikan sima, menurut bacaan Stutterheim, tahun 827 Saka, bulan Srawana, tanggal 13 paro-terang [suklapaksa], paringkelan Paniruan [sadwara], pasaran Pon [pancawara], hari Budhawara [saptawara]. Louis-Charles Damais menghitungnya sebagai hari Rabu Pon tanggal 17 Juli 905 Masehi.
Poh, atau pauh, adalah mangga, atau pohon mangga, Mangifera indica L. Ingat peribahasa yang mengamsalkan keelokan pipi seorang gadis yang bagai pauh dilayang? Kata poh masih ada dalam bahasa Bali. Dalam bahasa Madura disebut pao dan di Sasak disebut paok.
Selain Pohpitu, “Tujuh batang pohon mangga”, juga terdapat Pohrubuh, “Pohon mangga yang roboh”, seperti di Depok, Sleman (DIY), juga di Semen, Kediri (Jawa Timur). Di Kediri juga terdapat toponim Pohsarang, tempat arsitek masa Kolonial, Maclaine Pont, membuat bangunan gereja yang terkenal itu.
Ragam lain untuk istilah pohon mangga ini ditemukan dalam kata pelem, yaitu istilah dalam bahasa Jawa untuk mangga. Beberapa toponim menggunakan kata ini, seperti Pelem (Wonogiri; Blora; Kediri), Peleman (Kemantren Kotagede, Yogyakarta), Pelemsari (Sumber, Rembang), serta Pelemgurih (Gamping, Sleman), dan Pelemkecut (Caturtunggal, Sleman), keduanya di Yogyakarta.
Sepertinya tidak terdapat toponim dengan kata mangga. Meski “Manggarai” mengandung unsur kata ini, rasanya toponim itu tidak terkait dengan pohon buah yang manis ini.
Kata ‘mangga’ merupakan kata melayu, sementara dalam bahasa Tamil disebut mangkay. Kata ini kemudian juga masuk ke Eropa menjadi manga (Portugis) dan mango (Inggris).
Sekedar menyimpan catatan, di Tunjungan, Blora (Jawa Tengah) terdapat dusun Poh Gesik, dan di Buleleng (Bali), terdapat dusun Poh Bergong. Dari hasil googling, di wilayah Sumatra ternyata cukup banyak toponim dengan kata “pauh”. [z]