Di Tubir Kemanusiaan
Perkembangan teknologi telah mengantar kita ke pinggir kemanusiaan. Kecerdasan buatan sedang mengguncang kita, beberapa waktu terakhir ini saja mulailah kita benar-benar bertanya, apakah ini orang atau komputer. Apakah yang naskah yang ada itu buatan orang atau chatGPT. Apakah yang berbicara itu orang atau AI. Apakah video itu buatan orang atau komputer.
Kemarin saya membaca di media sosial, tentang kecenderungan kaum muda sekarang yang lebih memilih tinggal di rumah dan ngobrol dengan chatGPT daripada pergi keluar (bersosialisasi dan bernaturalisasi, eh maksud saya bertemu alam, natural).
Pagi tadi, anak saya yang kelas dua SD ngobrol dengan Gemini di smartphone, seakan dia adalah orang.
Di masa depan mungkin kita akan terbiasa dengan teknologi ini, kita hidup berdampingan dengan “mereka”. Mungkin akan disebut “mereka”, “dia”, bahkan “kamu”, karena teknologi kemudian terpersonifikasi, dianggap orang.
Kereta “Wijayakusuma”, 28 Nov 2024.