Pandangan Dunia Kaum Difabel

\
Saya merayakan International Museum Day, dengan mengunjungi pameran. Bukan pameran museum, melainkan pameran lukisan. Kebetulan pameran yang menarik, yaitu memajang karya lukis para penyandang difabilitas.
Pameran tersebut bertajuk “Jejer”, diselenggarakan di Taman Budaya Yogyakarta. Dengan kemasan Suluh Sumurup Art Festival, pameran diselenggarakan untuk ketiga kalinya. Kali ini pameran berlangsung dari tanggal 15 hingga 23 Mei 2025.
Kaum difabel menjalani hidup, memandang dunia, dan berekspresi dengan cara yang mungkin berbeda dari non-difabel. Oleh karena itu, pameran semacam ini penting karena merupakan sarana inklusivitas dan emansipasi yang memungkinkan mereka mendapat kesempatan yang sama untuk berekspresi dan menampilkan diri di depan publik.
Juga, sebagaimana telah saya sebut, mereka menjalani hidup dengan cara berbeda sehingga menemukan teknik-teknik yang sesuai bagi mereka, termasuk dalam berekspresi seni. Dunia juga boleh jadi dilihat secara berbeda oleh mereka sehingga terekspresikan berbeda pula.