Museum-Museum di Yogyakarta
|
Sebagai Kota Budaya dan Kota Pendidikan, di Yogyakarta terdapat berbagai museum. Lebih dari tiga puluh museum berada di kota ini, termasuk beberapa museum di Sleman (Museum Affandi, Museum Seni dan Budaya Jawa “Ullen Sentalu”, Museum Gunungapi Merapi) dan Bantul (Museum Tani Imogiri, Museum Batik Imogiri “Ciptowening”), juga Gunungkidul (Museum Kayu “Wanagama”).
Setelah museum tertua, Sonobudoyo di tahun 1935, museum-museum terus bermunculan. Beberapa museum baru muncul seperti Museum Bahari tahun 2009 dan Museum Gunungapi Merapi, dan terdengar kabar bahwa beberapa museum baru sedang direncanakan.
1 Keanekaragaman
Terdapat beragam cara untuk melihat keanekaragaman (atau keseragaman?) museum. Selain menurut sebaran serta usia atau waktu didirikannya, keanekaragaman museum di Yogyakarta dapat juga dilihat dari tema/fokus koleksi, serta kepemilikan.
a Tema
Menurut fokusnya, museum-museum di Yogyakarta setidaknya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu 1) museum seni dan budaya (antara lain Sono Budoyo, Museum Kraton, dan Museum Affandi), 2) museum sejarah (antara lain adalah Museum Perjuangan Yogyakarta dan Museum Monumen Jogja Kembali), serta 3) museum ilmu pengetahuan dan teknologi (misalnya Museum Biologi, Museum Geoteknologi Mineral, dan Museum Gunungapi Merapi).
b Kepemilikan
Museum-museum tersebut memiliki beragam status kepemilikan, yang kadang cukup rumit untuk dikelompokkan. Jika hanya dibagi dua, maka dapat dikelompokkan menjadi museum pemerintah dan museum ‘swasta’. Di dalam pembagian tersebut terdapat kepemilikan oleh militer (=pemerintah) dan lembaga kependidikan (dapat pemerintah atau swasta).
Museum yang dimiliki oleh pemerintah pusat adalah Museum Benteng Vredeburg dan Museum Perjuangan, dimiliki oleh pemerintah daerah adalah Museum Negeri Provinsi DIY “Sono Budoyo”, dan museum yang dimiliki oleh militer misalnya adalah Museum “Dirgantara Mandala” dan Museum Pusat TNI “Dharma Wiratama”.
Museum yang dimiliki oleh lembaga pendidikan misalnya adalah Museum UGM, Museum Biologi (Universitas Gadjah Mada), Museum Geoteknologi Mineral (Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”), dan Museum Pendidikan Indonesia (Universitas Negeri Yogyakarta).
2 Popularitas
Survei yang dimuat dalam National Geographic Traveler Indonesia bulan Juli 2011 menempatkan tiga di antara museum-museum tersebut sebagai museum favorit pembaca dan museum pilihan editor. Dua museum yang menjadi favorit pembaca adalah Museum Gunungapi Merapi untuk kategori science/geology/biology dan Museum Ullen Sentalu untuk kategori arts & culture. Secara kebetulan, keduanya terletak di lereng selatan Gunung Merapi, Sleman.
Editor majalah tersebut juga memilih tiga museum sebagai editor choice, dan lagi-lagi terpilih salah satu museum di Yogyakarta, yaitu Museum Dirgantara Mandala yang terletak di Kompleks AAU, Sleman. Baik museum Gunungapi Merapi, Museum Ullen Sentalu, serta Museum Dirgantara Mandala menjadi pilihan ketiga pada setiap kategori.
Lihat Museum di Yogyakarta pada peta lebih besar
3 Organisasi Museum-museum
Museum-museum tersebut umumnya tergabung dalam organisasi lokal untuk museum di Provinsi DIY, yaitu Barahmus, Badan Musyawarah Musea. Lembaga ini berkantor di Museum Benteng Vredeburg, Jl. Ahmad Yani, Yogyakarta. Kegiatan yang dilakukan oleh lembaga ini antara lain adalah Festival Museum yang diselenggarakan setiap tahun (2009, 2010, 2011), bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi DIY. [z]