Hari Tanpa Tembakau Sedunia
\
Tanggal 31 Mei dirayakan (atau diperingati?) sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Peringatan tersebut bedasar ketetapan WHO pada tahun 2008. Berbagai kegiatan dilakukan untuk menyambutnya, seperti satu hari tanpa merokok. Tema WHO sendiri untuk tahun ini (2012) adalah “Stop Tobacco Industry Interference” dan Indonesia memilih tema “Lindungi Tubuhku Lindungi Generasiku”.
Di Indonesia pembatasan konsumsi tembakau1 masih menjadi kontroversi, terutama karena pertanian tembakau dan produksi rokok masih menjadi gantungan hidup banyak orang. Tanaman tembakau diduga diintroduksi orang Portugis atau Spanyol pada abad ke-16 dan pemerintah kolonial Hindia-Belanda mengembangkan dalam perkebunan-perkebunan di beberapa tempat seperti di Jawa dan di Sumatra untuk keperluan ekspor. Kemudian muncul pula perkebunan rakyat dan industri rokok dalam berbagai skala. Sebagian dari industri tersebut masih bertahan dan berkembang hingga sekarang.
Sejak beberapa tahun yang lalu, pemerintah mengharuskan bungkus rokok mencantumkan peringatan akan bahaya merokok. Dahulu kalau tidak salah ingat kata-kata yang tertera pada bungkus rokok adalah “Peringatan Pemerintah: Merokok …” Yang sekarang banyak ditemui adalah “Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin.”
Berikut peringatan pada beberapa bungkus rokok yang saya temukan di jalan, Amsterdam 2012.
Catatan Kaki
- Konsumsi tembakau tidak terbatas merokok. Di beberapa sukubangsa juga terdapat tradisi mengunyah (chewing) tembakau dan barang kali kita masih ingat nenek kita susuran tembakau [↩]