Geografi Film
Film atau muvi, movie, acap kali membuai kita. Kepintaran para pembuatnya kadang membuat kita terhanyut, ikut termehek-mehek, atau merasa apa yang disajikan adalah benar belaka.
Benar belaka?
Saat blog ini ditulis di salah satu televisi swasta nasional sedang diputar film berjudul Anacondas: The Hunt for the Blood Orchid. Setting cerita dari film yang dilepas tahun 2004 ini adalah Borneo, atau yang kita kenal dengan nama Kalimantan. Ada satu adegan yang menggambarkan percakapan dalam bahasa Indonesia, jadi ya kira-kira itu scene di suatu tempat di pulau besar itu. Orchid, anggrek, okelah. Ada banyak anggrek hutan di Kalimantan. Tetapi, anaconda?
Saya kutipkan dari wikipedia:
“An anaconda is a large, nonvenomous snake found in tropical South America. Although the name actually applies to a group of snakes, it is often used to refer only to one species in particular, the common or green anaconda, Eunectes murinus, which is one of the largest snakes in the world.”1
Yak, seratus! Anaconda adalah ular dari Amerika Selatan.
Film ini tidak sendirian dalam kekacauan geografi semacam itu.
Sebelumnya, tahun 1999, terdapat film Komodo. Kita tahu bahwa komodo merupakan binatang endemik pulau-pulau di Nusa Tenggara Timur. Lagi, dari wikipedia:
“Komodo, atau yang selengkapnya disebut biawak komodo (Varanus komodoensis), adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara.”2
Film ini mengambil seting sebuah pulau di lepas pantai di Carolina Selatan3 atau mungkin Carolina Utara.4 Jelas bukan Indonesia, apalagi Nusa Tenggara sana. Film ini diteruskan pada tahun 2004, dengan judul The Curse of the Komodo. Seting film adalah Hawaii, meskipun konon plat nomor mobilnya adalah California. Setahun berikutnya, terdapat film Komodo vs Cobra, yang entah berseting di mana.
Film, layaknya berbagai cerita rekaan, membutuhkan dramatisasi agar menarik sebagai tontonan. Mungkin dengan menukar lokasi geografis akan mendatangkan efek dramatis (atau komersial?) yang pas.
Menurut istilah seorang teman dari Jatim: kita dibujuki … [z]
Catatan Kaki