Pertemuan Ilmiah Arkeologi (PIA) XIII
Kegiatan rutin tiga tahunan Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) kembali digelar. Kegiatan tersebut adalah Pertemuan Ilmiah Arkeologi XIII dan Kongres Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia. Untuk pertama kali kegiatan ini diselenggarakan di luar Jawa, yaitu di Makassar, 14-16 Oktober 2014.
Pertemuan Ilmiah Arkeologi
Tema PIA kali ini adalah “Integrasi Pengembangan Arkeologi di Indonesia” dengan sub-tema Paradigma baru dalam pengembangan arkeologi, Arkeologi untuk kesejahteraan masyarakat, serta kontribusi masyarakat dalam pelestarian cagar budaya.
Tidak seperti biasanya, Pertemuan Ilmiah Arkeologi XIII hanya menampilkan delapan makalah meski direncanakan sembilan. Untuk PIA kali ini makalah dari peserta telah diseleksi dengan seminar di tingkat Komisariat Daerah yang berjumlah sembilan. Dengan demikian, maka para pemakalah di PIA XIII adalah wakil yang telah lolos seleksi di tingkat daerah.
Kongres IAAI
Seperti biasanya, kegiatan PIA diikuti dengan Kongres Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia. Dalam kegiatan tersebut dipilih pengurus IAAI pusat, juga dibahas berbagai permasalahan aktual yang menjadi perhatian organisasi. Sebagai ketua IAAI periode mendatang adalah Yunus Satrio Atmojo yang juga merupakan penjabat ketua periode sebelumnya. Yang agak berbeda dari organisasi IAAI kali ini adalah digantinya lembaga Dewan Pertimbangan menjadi Dewan Kehormatan. Terpilih sembilan orang ahli arkeologi senior yang menjadi anggota dewan tersebut.
Ekskursi
Mengakhiri kegiatan, peserta yang berjumlah dua ratusan orang tersebut mengikuti ekskursi ke dua benteng di Makassar, yaitu Benteng Sumba Opu dan Benteng Rotterdam. [z]