Toraja dan Kerbau
Toraja, kawasan pemukiman tradisional yang terletak di pedalaman Sulawesi Selatan ini telah mendunia. Berbagai kajian akademik dihasilkan dari kawasan ini oleh para pakar baik dari dalam negeri maupun internasional. Wisatawan juga berdatangan dari segenap penjuru untuk menikmati keindahan dan keunikannya.
***
Salah satu daya tarik kawasan ini, baik secara akademik maupun turistik adalah budaya berkaitan dengan kerbau. Rumah-rumah memiliki ujung bubungan mencuat naik seperti tanduk kerbau. Hiasan ukiran di dinding dan balok-balok kayu juga melukiskan keakraban mereka yang berbudaya agraris dengan makhluk berkaki empat ini. Upacara-upacara besar maupun kecil selalu mengikutsertakan kerbau untuk dikonsumsi bersama-sama.
Tanduk-tanduk melintang dipajang di depan rumah menandakan betapa sang empunya adalah seorang besar yang mampu mendatangkan sekian ekor kerbau dalam upacara adat. Atribut ini bukanlah sesuatu yang mudah didapat melainkan harus diperjuangkan untuk mendapatkan status sosial yang tinggi.
***
Pasar Bolu terletak berhampiran dengan pasar konsumsi sehari-hari–bolu dalam bahasa setempat berarti ‘bandeng’– dan terminal angkutan umum, sedikit agak di pinggir kota Rantepao. Pemerintah setempat menyatakan pasar ini sebagai objek wisata seperti tercantum pada papan nama di sudut perempatan di bagian muka pasar.
Pasar ini bukan sembarangan. Di sini diperjualbelikan harta penting bagi orang Toraja: kerbau belang, tedong bonga. Seekor binatang ini berharga hingga ratusan juta rupiah terutama untuk yang memiliki pola warna tertentu. Kerbau semacam itu sangat dibutuhkan ketika masyarakat mengadakan upacara untuk menghormati arwah leluhurnya, keluarganya. Konon, transaksi hingga milyaran rupiah dapat terjadi dalam sehari pasar untuk binatang-binatang keperluan upacara yang diperdagangkan di tempat ini, yaitu kerbau dan babi. [z]
- Baca juga: Kuliner Toraja