Pengembangan Koleksi Museum Bertema Biologi
[]
Hari ini, 21 September 2019, saya diundang mengikuti seminar merayakan Tahun Emas Museum Biologi UGM (genap 50 tahun, berarti menjadi salah satu museum tertua di Yogyakarta), di induknya, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Mendengarkan diskusi yang inspiratif tentang tetumbuhan khas, terancam, dan penting dari Yogyakarta, terbersit beberapa gagasan sebagai berikut.
***
Museum-museum perlu mengembangkan koleksi agar dapat menjalankan fungsinya. Upaya tersebut akan dipandu oleh visi-misi dan tujuan museum dalam bentuk dokumen kebijakan koleksi.
Untuk museum dengan tema alam seperti zoologi atau botani, umumnya koleksi akan menunjukkan dua hal, yaitu keragaman hayati dan jelajah atau lingkup/wilayah “kerja” dari museum. Keragaman akan terlihat dari objek yang “lengkap”, sementara jelajah (para peneliti) di museum akan terlihat dari data seperti asal objek yang menjadi koleksi.
Kelengkapan koleksi untuk keragaman hayati tentu sangat sulit dicapai. Untuk itu, perlu strategi pengembangan koleksi yang berfokus pada satu aspek tertentu, atau memulai dari satu aspek untuk kemudian berpindah ke aspek lain. Aspek-aspek tersebut misalnya adalah 1) taksonomi, 2) status konservasi tumbuhan, 3) wilayah, dan 4) manfaat.
#1
Dengan mengambil taksonomi sebagai dasar, maka museum mungkin akan berfokus pada satu spesies tertentu baru bergerak ke spesies lain setelah dianggap lengkap. Atau mengambil masing-masing satu sampel pada spesies namun mengejar kelengkapan satu genus.
#2
Jika berfokus pada status konservasi, museum dapat memprioritaskan pengumpulan spesimen tumbuhan dan hewan yang berstatus langka atau terancam. Maka, museum akan menjadi salah satu fasilitas konservasi ex-situ, yang dimungkinkan berdasar Peraturan Menteri Kehutanan tentang Lembaga Konservasi. Hal ini berarti juga museum memenuhi salah satu fungsinya, yaitu konservasi.
Tentu terdapat beberapa kendala untuk posisi ini, terutama dalam hal cara pemerolehan dan upaya konservasi atau pemeliharaan di museum. Jika terdapat lembaga yang dapat bekerja sama, seperti BKSDA yang kadang memperoleh objek sitaan, maka museum akan sangat terbantu. Namun, proses dengan tergantung kepada pihak lain semacam ini akan membuat museum sebenarnya tidak dapat mengembangkan koleksi dengan leluasa. Misalnya, jenis sitaan yang diberikan ke museum mungkin selalu merupakan binatang dari jenis tertentu yang akan membuat jumlah spesimen dari jenis tersebut akan menumpuk dan tidak memberi kesempatan museum untuk melengkapi jenisnya.
#3
Museum juga dapat mengembangkan koleksi berdasar wilayah. Seperti berdasar jenis, museum dapat melakukan kolekting bertahap dari satu wilayah ke wilayah lain. Dari sisi wilayah ini, museum dapat memulai fokus pada wilayah sempit yang menjadi tempat keberadaan museum. Misalnya, Museum Biologi UGM dapat mengkoleksi tetumbuhan dan hewan yang hidup di kampus UGM, baik secara alamiah maupun pembudidayaan. Beberapa jenis tumbuhan sengaja ditanam di lingkungan kampus UGM dengan alasan teknis (perindang, penghijauan, konservasi tanaman langka) atau simbolik (pemilihan jenis yang mempertimbangkan maknanya dalam budaya). Perlu juga diperhatikan adanya tumbuhan yang namanya digunakan sebagai toponim atau nama jalan di kompleks kampus Bulaksumur, seperti podocarpus, tevisia, dan udan mas.
#4
Berfokus pada manfaat tumbuhan atau hewan, museum dapat memprioritaskan koleksi pada tumbuhan atau hewan yang telah atau dapat dimanfaatkan manusia, seperti untuk bahan kriya atau konsumsi. Pengunjung akan dapat merasakan langsung manfaat dari kunjungan pada pameran koleksi semacam ini karena pengetahuan yang didapat bukan hanya jenis tetumbuhan, melainkan juga kemungkinan penggunaannya dalam kehidupan mereka. Jika kemudian memutuskan hanya berkonsentrasi pada hal ini, museum dapat berubah menjadi museum etnobotani, misalnya.
***
Tentu tidak mudah untuk melakukan fokus pada satu hal dengan ketat. Saya kira yang penting adalah selalu melihat visi-misi-tujuan, melakukan review atas koleksi secara berkala, serta mengupayakan pengembangan yang meliputi penambahan koleksi, penambahan data, atau bahkan pengurangan koleksi jika diperlukan.
***
Selamat berulang tahun, Museum Biologi UGM! [z]