Museum dan Pandemi
[]
Pandemi Covid-19 yang merebak tahun 2020 ini mempengaruhi berbagai sendi kehidupan, tidak terkecuali museum. Dengan pemberlakuan dan penetapan social distancing maka tidak ada pengunjug ke museum, bahkan para pegawai museum juga terpaksa berada di rumah.
Setidaknya terdapat tiga hal berkait dengan museum dan pandemi.
Pertama adalah bagaimana [1] menjaga keberadaan museum. Dengan penutupan sementara museum yang banyak dilakukan, pengelola harus memikirkan keberlangsungan museum berkait dengan para pekerja yang harus dirumahkan dan biaya dasar dari penyelenggaraan museum. Tanpa kehadiran fisik pengunjung di museum maka penghasilan museum akan terpangkas, baik dari tiket, penjualan cinderamata, atau restoran museum. Fasilitas pendukung seperti ruang yang disewakan untuk pertemuan juga akan berkurang pemasukannya.
Revenue dapat dicoba didapatkan melalui fasilitas online, seperti menjual akses atas video atau materi lain yang diunggah oleh museum, juga penjualan cinderamata secara daring. Crowd sourcing, penggalangan dana di Internet untuk museum, mungkin berhasil juga.
Dalam menjaga eksistensi museum ini, promosi juga tetap dapat (atau bahkan semakin perlu) diadakan, terutama dengan bantuan Internet. Media sosial dan website dapat menjadi andalan, mengingat banyak audiens museum yang juga berada di rumah dan tersambung Internet dengan lebih intensif.
Kedua, adalah bagaimana tetap [2] menjalankan fungsi museum, yaitu konservasi, riset, dan komunikasi/edukasi.
Konservasi mungkin masih dapat dilakukan oleh konservator baik dengan mendatangi museum (WfO) atau dengan melakukan konservasi secara remote (jarak jauh). Konservasi juga dapat dilakukan dengan memaksimalkan sisi preventif.
Riset dapat dilakukan dengan cara WfH (atau WfO jika memungkinkan), terhadap koleksi dan pengunjung virtual. Dari sisi edukasi, banyak museum yang berpindah ke virtual dan menyapa audiens dengan media sosial.
Baca juga:
Ketiga, adalah apa yang dapat diperbuat berkait dengan pandemi berkait dengan fungsi museum. Museum dapat melakukan [3] contemporary collecting berkait dengan pandemi yang tengah berlangsung. Museum lembaga (misalnya museum universitas) dapat mengkoleksi hal-hal yang terkait seperti alat-alat yang diciptakan untuk mengatasi pandemi secara klinis, atau objek berkait dengan inovasi pembelajaran dalam situasi pandemi. [z]