Ronda
Ronda atawa siskamling. Tujuan utama kegiatan warga ini tentunya untuk menjaga keamanan lingkungan, sebagaimana kepanjangan dari akronim yang pernah ngetop itu. Sistem keamanan lingkungan. Karena akronim yang bunyinya seperti itu, saya duga munculnya pada masa orba dulu, seperti juga “klompencapir”.
(Ada yang masih ingat dengan kepanjangannya? Yang jelas tidak ada hubungannya dengan klompen tasik)
Namun ronda atawa siskamling tidak sekedar menjaga keamanan dari pihak-pihak jahat dari luar kampung. Ada aspek sosial, solidaritas dengan sesama warga, juga aspek personal, yaitu lebih mengenal pribadi para tetangga.
Saya ingat lukisan terkenal karya Rembrandt yang tergantung di ruang pamer tetap Rijkmuseum, Amsterdam. Judulnya “De Nachtwacht”. Terjemahan bebas saya ya ronda atawa siskamling. Namun ronda yang ini tidak berdimensi keamanan meski saya percaya pengamanan lukisan raksasa ini super duper ketat.
“De Nachtwacht” adalah identitas warga Amsterdam, bahkan warga Belanda. Semua orang merasa wajib menziarahinya di gedung yang terletak di kompleks Museumplein itu. Turis pun memerlukan datang sebagai bukti kunjungan ke Amsterdam atau Belanda.
Maka dimensinya juga meluas ke bidang ekonomi yang melekat erat dengan pariwisata.
Maka saya pun membayangkan betapa luar biasanya teman-teman ronda saya jika dilukis Rembrandt van Rijn. Duduk melingkar di dalam gardu sambil memegang kartu remi. Di samping mereka terdapat sebungkus slondhok, makanan setempat berbahan ketela pohon.
Mungkin Rembrandt juga bisa membekukan dalam lukisannya itu lagu-lagu campursari dan dangdut yang diperdengarkan dari hp untuk menghangatkan malam para peronda ini … [z]