Grafik “3D”

\
Menengok ke bawah dari atas udara Jakarta, saya merasa melihat grafik batang tiga dimensi. Bangunan-bangunan ada yang rendah, ada yang tinggi, seakan grafik batang.
Mungkin secara bodhon, itu juga grafik. Bagian gedung yang tinggi itu menunjukkan jumlah yang banyak juga, mungkin jumlah orang. Semakin tinggi gedung, dan semakin lebar dimensinya, orang yang tertampung di situ, bekerja, atau tinggal di situ, mestinya juga semakin banyak.
Mungkin daya listrik. Tentu gedung tinggi perlu daya listrik besar, semakin tinggi semakin banyak keperluan listriknya.
Mungkin juga terkait dengan besarnya daya yang ada di situ. Ingat pembahasan tentang bentuk kota, saya lupa dari siapa. Semakin lebar jalan, katanya, semakin besar pula daya yang lewat di atasnya. Barang semakin banyak, kendaraan semakin banyak. Orang yang melaluinya juga semakin banyak, bahkan juga orang-orang penting (yang dayanya tinggi, power-nya tinggi), juga lewat di jalan tersebut.
Bangunan tinggi mestinya mahal pembiayaannya baik pendirian maupun operasionalnya itu, juga aktivitas yang diselenggarakan di atasnya mestinya mendatangkan hasil yang besar. Hal itu berarti juga dayanya tinggi.
Jadi, bangunan kota yang beraneka dimensi itu, termasuk ketinggiannya, mencerminkan daya yang berbeda. Persis seperti yang digambarkan oleh grafik barang. [z]