Batik sebagai Seni Guna
\
Batik sejak semula sepertinya merupakan seni guna, jika ada kategorisasi semacam itu. Seni guna atau seni terapan dibuat untuk dapat digunakan atau diterapkan untuk memenuhi kebutuhan praktis, seperti busana.
Pada perkembangannya, (kain) batik tidak saja merupakan busana, tetapi juga digunakan untuk mencipta atau membuat barang-barang keperluan rumah tangga seperti sarung bantal. Saat ini batik (motif dan teknik) juga diterapkan pada objek seperti topeng dan kerajinan kayu lain.
Oleh karena itu, rancangan (motif) batik juga harus disesuaikan dengan keperluan baru. Jika dahulu batik diterapkan pada kain persegi panjang, seperti jarik (yang juga diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai “kain panjang”), sarung, dan selendang dengan tidak banyak memikirkan proses selanjutnya, maka kini batik juga digunakan untuk misalnya baju yang harus dipikirkan posisi pola atau motif batik pada kain.
Salah satu yang perlu diperhatikan adalah kriteria ‘sanggit’, yang berarti motif batik akan bertemu dengan tepat di beberapa sambungan (jahitan) baju. Kriteria ini akan dapat dicapai dengan pembuatan pola batik sesuai dengan pecah pola baju.
Sebagian materi disampaikan pada Workshop Pengabdian Kepada Masyarakat FIB UGM pada Kelompok Batik “Puspo Rinenggo”, Ngemplak, Sleman, 5 Juli 2023.