Museum dan Sekolah
\
Museum dan sekolah adalah dua institusi pendidikan. Perbedaannya, sekolah merupakan institusi pendidikan formal, dan museum lebih bersifat informal dalam pendidikan.
Kerja sama di antara kedua lembaga ini akan sangat bagus. Museum menyediakan pengayaan materi dan memberikan pengalaman kepada siswa untuk bertemu langsung dengan objek-objek kajian ilmiah, estetika, budaya, maupun sejarah.
Sebagai kerja sama, maka diperlukan persiapan dan tindakan dari kedua belah pihak, museum dan sekolah. Komunikasi dapat dijalankan untuk mengetahui apa yang diperlukan sekolah dan apa potensi yang dimiliki oleh museum. Materi-materi edukasi kemudian dikembangkan dari komunikasi tersebut, untuk nanti diberikan pada even baik kunjungan siswa ke museum maupun outreach dari museum ke sekolah.
***
Banyak materi yang dapat dikembangkan, misalnya mengenali bahan dan cara pewarnaan pada wayang kulit di museum wayang atau museum etnografi. Selain pada tahap pengetahuan, materi juga dapat bersifat praktik, misalnya mewarnai gambar wayang.
Pengembangan materi dari kedua belah pihak akan membuat kunjungan menjadi lebih menyenangkan dan relevan dengan keperluan siswa. Mereka tidak hanya melihat dan –biasanya– menyalin seluruh teks label di museum sebagai tugas dari sekolah. Di museum, pelajaran yang dapat dikembangkan bukan hanya keterampilan menulis 🙂
Baca juga