Lasem
\
Lasem, kota kecil di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Kota ini telah berkembang pada masa Majapahit sebagai kota pelabuhan. Berbagai naskah kuno menunjukkan keberadaan Lasem pada masa Hindu-Buddha, seperti Negarakertagama dan Pararaton. Pada masa Islam, Lasem disebut baik pada Babad Tanah Jawi maupun yang secara khusus mengisahkan kota ini, yaitu Carita Sejarah Lasem, yang ditulis pada masa lebih akhir.
Literatur tentang kota ini antara lain ditulis oleh Handinoto. Dengan judul “Lasem: Kota Tua bernuansa Cina di Jawa Tengah”, buku dengan isi 217 halaman ini diterbitkan oleh Ombak tahun 2015.1 Balai Arkeologi Yogyakarta juga menerbitkan buku yang cukup lengkap tentang sumber daya arkeologi kota ini dan nilai pentingnya, bertajuk “Lasem dalam Rona Sejarah Nusantara”.2
Berikut beberapa impresi akan kota Lasem.
- Bangunan Cina
Salah satu yang menonjol dari Lasem adalah pemukiman Tionghoa yang menggunakan bangunan bergaya Tionghoa. Bangunan-bangunan ini berada di belakang tembok tinggi yang membentuk lorong dengan pintu gerbang khas, dengan atap dan sering kali pintu kupu tarung dua lapis.
Kelengkapan pemukiman di Lasem adalah kelenteng. Terdapat tiga kelenteng di kota ini.
2. Batik
Batik Lasem bertipe khas pesisiran, memiliki warna dan motif yang berbeda dari batik di tempat lain di Jawa. Warna merah (warna darah ayam) yang kuat sering disebut-sebut sebagai khas dan tidak dapat dihasilkan di tempat lain.
3. Kondisi tinggalan arkeologis
Tinggalan dari masa lalu kawasan Lasem ini sebagian tersampaikan hingga sekarang. Sebagian telah hilang atau rusak, atau dimodifikasi.
4. Pelindungan-Pengembangan-Pemanfaatan
Sebagai warisan budaya, banyak bagian yang telah hilang, rusak, atau lapuk. Untuk melestarikannya, Lasem ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya oleh bupati Rembang. Penataan kawasan merupakan salah satu upaya pemerintah untuk pelestarian Lasem, namun sempat memicu kontroversi.
Selain oleh pemerintah, pelestarian juga dilakukan oleh masyarakat.
Bacaan
- Handinoto. 2015. “Lasem: Kota Tua bernuansa Cina di Jawa Tengah”, Yogyakarta: Ombak. [↩]
- Riyanto, Sugeng and Mochtar, Agni Sesaria and Alifah, Alifah and Taniardi, Putri Novita and Priswanto, Hery (2020) Lasem dalam rona sejarah Nusantara : sebuah kajian arkeologis. Balai Arkeologi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Yogyakarta, xiv-100. ISBN 9786239148867 [↩]