Ketik
\
“Kumpulkan pekerjaan, diketik dua spasi pada kertas ukuran A4 …”
Sudah lama mesin ketik tidak digunakan setelah komputer menggantikannya, apa lagi setelah setiap mahasiswa, mungkin juga anak sekolah, sekarang menggunakan laptop. Akan tetapi, istilah “ketik” masih digunakan untuk menyatakan “tulis dengan mesin”, meski mesin kita sekarang tidak berbunyi ketak-ketik. Mungkin keyboard, papan kunci, masih berbunyi sedikit setiap jari kita menekan tombol atawa tuts, tetapi terdapat juga perangkat tersebut yang diiklankan sebagai senyap.
Atau mungkin kita malah menulisnya langsung di layar, dengan layar sentuh (touchscreen) yang tanpa suara.
Suara kemetik yang sekarang menghilang itu, dahulu menemani setiap penulis yang menggunakan mesin ketik untuk menghasilkan karya, baik itu siswa yang mengerjakan tugas sekolah, mahasiswa yang berusaha lulus dengan menulis skripsi, atau para pengarang yang menghasilkan entah puisi atau novel. Suara itu menjadi bagian dari proses menulis, yang mungkin ikut mewarnai inspirasi yang dituangkan dalam kertas. Saat menulis menjadi senyap seperti sekarang dan akan semakin senyap lagi di masa depan, kelindan inspirasi dan proses menulis mungkin menjadi berbeda.