Sering terdapat keluhan dari para guru, bahwa sebenarnya terdapat kesadaran untuk membawa siswa ke museum untuk menunjang pembelajaran, namun terdapat berbagai kendala. Tulisan ini sekedar gagasan untuk memecahkan permasalahan tersebut.
Makalah ini akan mencoba menghubungkan museum dan kampus terutama dengan para sivitas akademikanya yang berpotensi untuk membantu pengembangan museum.
Pada prinsipnya, museum berbasis komunitas adalah museum yang datang dari komunitas, dilakukan oleh komunitas, dan ditujukan untuk komunitas tersebut, dengan kata lain: dari kita, oleh kita, untuk kita.
Versi tertulis sambutan pada pembukaan pameran “Super (Me)”, Departemen Arkeologi FIB UGM, 21 Mei 2017.
