Pameran “Kekopikinian”

[toc]

Memenuhi tugas kuliah “Pengantar Pameran Museum”, dua belas orang mahasiswa S1 Arkeologi UGM menyelenggarakan pameran berjudul “Kekopinian”. Pameran yang diselenggarakan di Selasar Gedung Margono, FIB UGM, ini juga diikuti oleh mahasiswa S2 minat Kajian Museum, yang juga menampilkan pameran bertema kopi.

sekti-kekopikinian-2015

Tema-tema yang diangkat dalam pameran ini adalah sejarah kopi, ragam kopi Nusantara, gaya hidup, kopi di luar minuman, serta kopi sebagai minuman. Dengan sekuen linear, pameran mulai dari sejarah kopi, tentang ‘penemuannya’ yang konon terjadi di Ethiopia berabad yang lalu. Riwayat kopi juga dikisahkan dalam perjalanannya ke Indonesia.

Ragam jenis kopi difokuskan dalam wujud kopi specialty yang ada di Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua. Bintangnya tentu kopi luwak, yang diwujudkan dalam bentuk masih alami: faces binatang malam yang mengandung biji-biji kopi.

Tema berikut adalah kopi sebagai gaya hidup. Warung kopi, atau kopitiam menjadi wakil, lengkap dengan meja-kursi yang dapat digunakan pengunjung untuk bergaya seolah berada di kopitiam. Melengkapi gaya hidup, kopi dapat menjadi moodbooster bagi otak beku, digambarkan dengan meja seorang sibuk yang menyertakan cangkir kopi.

Kopi dari sisi non-minuman diwujudkan dalam hal seni (kopi cethe, lukisan kopi), kopi sebagai bahan kosmetik, dan makanan berkopi. Mahasiswa bahkan membagikan makanan berbahan kopi di pamerannya.

Beberapa peralatan untuk minum kopi, terutama dalam hal wadah juga dipamerkan untuk mengedukasi bahwa jenis wadah tertentu berkait dengan jenis minuman kopi tertentu pula. Maka, kita dapat menggunakan tempurung kelapa untuk kopi kawa, dan cangkir porselen yang kecil itu untuk espresso.

Pameran “Kekopikinian” juga menghadirkan kegiatan pendukung. Bekerja sama dengan Kopi Magistra, yang membuka gerai kopi di Kantin Sastra, FIB UGM, diselenggarakan bincang-bincang tentang kopi, dan semacam klinik kopi yang menghadirkan cara menyeduh kopi yang ‘baik dan benar’.

Kegiatan ini diselenggarakan dari tanggal 15 hingga 17 Juni 2015. Berkenan membuka acara adalah sekretaris Jurusan Arkeologi, Musadad.

Catatan atas pembuatan pameran ada di sini. [z]

Ke atas

Bimbingan Akademik

[]

Logo UGM 100

Catatan ini dikembangkan dari materi yang disampaikan pada sebagian mahasiswa baru Jurusan Arkeologi tahun 2013/2014, berkait dengan hal-hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan oleh mahasiswa dalam menempuh perkuliahan. Rincian aturan dan sebagainya telah tercantum dalam buku Panduan Akademik Departemen Arkeologi dan/atau Fakultas Ilmu Budaya UGM sehingga mahasiswa dipersilakan merujuk ke buku-buku tersebut.

1 Dosen pembimbing akademik akan berkait dengan hal-hal akademik mahasiswa, terutama tentang perkuliahan dan pencapaian hasil. Jika terpantau adanya penurunan nilai yang mencolok, misalnya, maka akan didiskusikan penyebabnya dan dicari pemecahannya. Mungkin mahasiswa akan diminta konsultasi ke pihak lain, seperti unit bimbingan di Fakultas Psikologi.

2 Sesuai panduan akademik, mahasiswa akan lulus dengan 144 hingga 148 sks. Tergantung kepada kesempatan, upayakan untuk selesai lebih cepat daripada mengambil terlalu banyak kuliah atau sering mengulang. Jika ingin belajar lebih banyak lebih baik melanjutkan studi ke Program S2 (Magister Arkeologi atau yang lain).

3 Pada waktu lulus, indeks prestasi (IP) sebaiknya tidak di bawah kebutuhan untuk melamar pegawai negeri atau melanjutkan sekolah.

4 Untuk matakuliah yang memerlukan kegiatan lapangan, sebaiknya dilakukan (diambil) bersama dengan teman seangkatan karena akan lebih nyaman. Kuliah lapangan bersama dengan teman dari lain angkatan kadang membuat tidak nyaman dan sulit berkoordinasi.

5 Jika terdapat mata kuliah yang harus diulang, maka sebaiknya diulang pada kesempatan pertama. Terdapat kemungkinan akan terlupa jika ditunda pengulangannya, atau mungkin akan terdapat perubahan kurikulum sehingga mata kuliah tersebut telah dihapus atau tidak diselenggarakan, atau berbeda besaran kreditnya. Untuk mata kuliah dasar juga sering terdapat pembatasan angkatan yang akan mengulang, yaitu satu atau dua angkatan di atasnya. Silakan pelajari buku panduan akademik.

6Mahasiswa yang baru pertama tinggal sendiri atau kos perlu lebih berusaha keras untuk beradaptasi. Terdapat beberapa kasus mahasiswa yang kesulitan untuk beradaptasi sehingga mengganggu perkuliahan.

7 Manfaatkan fasilitas universitas, misalnya perpustakaan, fasilitas TIK (email, blog, cloud, dan sebagainya), fasilitas untuk kegiatan ekstrakurikuler, fasilitas kesehatan, dan fasilitas konseling.

8 Jika mahasiswa melakukan juga kegiatan ekstrakurikuler, bekerja, atau kuliah di tempat lain, harap membuat prioritas. Akan terdapat kemungkinan kesulitan untuk menjalani keduanya secara serentak. Mungkin ada ‘anak ajaib’ yang sukses semuanya, tetapi hanya kasus yang tidak bisa diharap selalu terjadi.

Ke atas

Baca juga: