Sengkalan Penanda Zaman
[]
Diterbitkan dalam Katalog Pameran Temporer 2019 Museum Negeri Sonobudoyo, Yogyakarta, “Angkasa Raya Ruang dan Waktu: Membaca Langit Menebak Pertanda”, hlm. 35-44.
Masyarakat Jawa memiliki tradisi unik untuk mengingat angka tahun dan peristiwanya. Pada lingkup personal dan keluarga, mereka dapat menuliskan hari kelahiran keluarganya di bagian-bagian rumah, biasanya dengan kapur di dinding salah satu senthong, kamar utama. Pada tataran publik, mereka menandai bangunan dengan angka dan kata atau gambar penanda tahun. Tanda yang tidak menggunakan angka ini disebut sengkalan. Dalam istilah lain, kata-kata yang digunakan untuk menandai angka tahun disebut kronogram, berasal dari kata dalam bahasa Yunani chronos yang bermakna “waktu” dan gramma yang berarti “tulisan”.
[z]