Booster
\
Apa arti booster?
Awal minggu ini, dosen dan karyawan FIB UGM mendapatkan suntikan booster Covid-19 untuk kedua kalinya. Jadi, kami sudah disuntik vaksin empat kali. Dulu mungkin tidak diduga pandemi ini akan berkepanjangan sehingga tidak terpikir akan ada vaksinasi booster. Hanya seingat saya memang dinyatakan bahwa kekebalan setelah vaksinasi akan turun pada suatu waktu dan perlu disuntik lagi. Maka pada blangko bukti yang kita bawa sepulang vaksinasi ada dua baris kolom untuk diisi oleh tenaga medis setiap habis suntik.
Setelah dua kali vaksinasi, ternyata pandemi belum berakhir juga. Maka diperlukan suntik lagi, namun pada dosis yang dikurangi, sepertinya untuk merek vaksin tertentu. Setelah beberapa lama, dinyatakan perlu booster lagi, dan kami disuntik lagi.
Seperti vaksinasi “reguler”, booster diberikan pertama pada tenaga kesehatan.
***
Perkara booster ini, setelah pegal2 pascavaksinasi mereda, saya pergi ke toko teknik untuk membeli booster berupa pompa air agar aliran air di kamar mandi lebih cepat karena tandon air, watertoren, di rumah kami tidak tinggi. Aliran yang tidak cepat membuat pemanas air, water heater, tidak berfungsi dengan baik.
Maka, saya menanyakan booster pompa air ke pelayan satu toko teknik di dekat salah satu Pojok Beteng kraton di Yogyakarta. Akan tetapi mereka tidak tahu, dan ditunjukkan berbagai barang. Setengah putus asa, dengan HP saya tunjukkan gambar booster yang saya maksud. Pelayan bilang: “Oooh, pendorong!”
Yoi. Kata “booster” di kamus diterjemahkan sebagai “pendorong”, juga “pemacu” dan “penguat”. Air dari bak penampung di menara yang mengalir letoy itu didorong hingga menjadi lebih cepat.
Begitu juga mungkin dengan vaksin. Sistem kekebalan tubuh yang dulu dihasilkan pada vaksinasi sebelumnya didorong dengan vaksinasi booster agar lebih tangguh, atau bangkit lagi, melawan Covid-19. [z]