Waspada Banjir
Sepanjang hari ini, 17 Januari 2013, banjir di Jakarta terlihat memuncak. Pak Jokowi meninjau Bunderan HI yang tergenang dengan naik gerobak1 dan menyatakan situasi tanggap darurat. Presiden SBY beserta menlu menggulung celana ketika meninjau kondisi istana yang juga terendam dan penerimaan presiden Argentina ditunda.2
Seorang kakak ipar mengunggah ke facebook foto-foto halaman rumahnya yang diluapi air. Melihat kondisi tersebut, saya bayangkan jalan di luar kompleks tempat ia tinggal mestinya ‘mendadak sungai’ sedalam setengah meter.
Telah jatuh kerugian harta benda hingga korban jiwa3 akibat bencana banjir di Jakarta ini. Meski demikian terlihat sebagian warga menikmati: yang warga kampung sekitar berdatangan nonton banjir di Bunderan HI, yang anak-anak, bahkan bule, numpang berenang gratis.4
*
Terlihat di running text salah satu stasiun televisi bahwa Gubernur Jokowi mengharap warga untuk waspada.
Tidak ada salahnya untuk waspada dan tetap waspada meski banjir sudah melanda. Sebagian dari bentuk kewaspadaan itu adalah bersiap untuk menghadapi banjir berikut yang konon masih mungkin mengancam dalam waktu dekat, atau sekadar membiasakan diri untuk senantiasa siaga menghadapi bencana.
Berikut apa yang terpikir, terutama untuk yang masih berkesempatan untuk bersiaga:
- Pantau keadaan. Radio dan televisi merupakan perangkat penting untuk memantau keadaan. Alangkah baiknya jika memiliki radio dengan baterai tersendiri sehingga tidak tergantung kepada aliran listrik di rumah
- Siagakan alat komunikasi. Pastikan baterai hp terisi. Periksa pula pulsa mencukupi meski sering ada penyedia layanan yang menggratiskan komunikasi pada wilayah bencana. Pembelian pulsa secara daring atau lewat SMS cukup memudahkan dalam situasi semacam ini.
- Siapkan lampu darurat. Listrik dapat mati kapanpun akibat banjir, atau akibat kerusakan gardu seperti yang terjadi semalam di Cawang.
- Siapkan bahan makanan/minuman cadangan. Ada kemungkinan jalan terendam atau toko tutup sehingga akan kesulitan mendapatkan bahan makanan untuk beberapa waktu. Perhatikan kebutuhan kelompok rentan, seperti anak-anak, orang sakit, orang hamil, atau orang tua.
- Periksa juga persediaan obat-obatan, baik obat darurat (P3K) atau obat tertentu yang semestinya dikonsumsi anggota keluarga secara rutin. [z]
Baca juga
Pranala luar
Catatan Kaki
- http://www.tempo.co/read/news/2013/01/17/083455079/Jokowi-Naik-Gerobak-Pantau-Banjir-Bundaran-HI [↩]
- http://www.tempo.co/read/news/2013/01/17/078455074/Istana-Banjir-SBY-Gulung-Celana [↩]
- http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/13/01/17/mgrkp2-ini-dia-lima-korban-tewas-akibat-banjir-jakarta [↩]
- http://megapolitan.kompas.com/read/2013/01/17/18345196/Dua.Bule.Kegirangan.di.Tengah.Banjir [↩]