Mencatat dan Membincang Bangunan Masjid Lama
\
Penulisan tentang masjid kuno di Indonesia sudah dimulai oleh para peneliti pada masa Hindia-Belanda. Mereka umumnya tertarik dengan bentuk masjid di Jawa dan memperbincangkan bentuk serta asal-usulnya. Tahun 1882, E.B. Kielstra telah menulis “De Mesdjid Raja te Kotta Radja” tentang masjid di Aceh, dan abad berikutnya, tahun 1916, Ph. S. van Ronkel menerbitkan tulisannya, “Moskeen van Batavia” (Masjid-Masjid di Batavia) di majalah Nederlandsch-IndiĆ« Oud en Nieuw (N.I.O.N.). Tulisan tersebut merupakan penelitiannya tentang masjid-masjid kuno di Jakarta. Tahun 1927, Stutterheim menulis “Moskee-onderzoek in den Archipel” (“Penelitian Masjid di Nusantara”) yang diterbitkan pada majalah Djawa. Kemudian, salah satu artikel dibuat G.F. Pijper tahun 1947, “Minaret in Java”, yang terkenal karena melakukan identifikasi atas dasar bentuk dan komponen masjid-masjid di Jawa. Artikel tersebut terbit pada buku editan F.D.K. Bosch dkk, India Antiqua. Pijper juga menulis “De Moskeen van Java”, yang diterbitkan dalam buku Studien over de Geschiedenis van de Islam in Indonesia 1900-1950 (1977).
Pada masa Kolonial ini terdapat satu buku yang cukup menarik, “Masdjid dan Makam Doenia Islam”. Buku diterbitkan tahun 1932 oleh Balai Poestaka ini menggunakan dua bahasa dan dua aksara: bahasa Indonesia dengan huruf latin dan bahasa Jawa dengan aksara Jawa pula. Buku yang cenderung merupakan album bergambar ini berisi tentang masjid dan makam di berbagai tempat di dunia, dengan dominasi data dari wilayah Indonesia.
Pascakemerdekaan, para ahli Indonesia memulai penelitian tentang masjid-masjid lama. Aboebakar Atjeh merupakan salah satu tokoh awal yang pada tahun 1955 menerbitkan buku tebal berjudul Sedjarah Mesdjid dan Amal Ibadah Didalamnja. Meski buku ini meliputi masjid-masjid di berbagai negara, namun memberikan porsi yang cukup banyak untuk masjid di Nusantara. Masjid terbaru waktu itu yang dibahas adalah Masjid Syuhada, Kotabaru, Yogyakarta. Buku ini cukup istimewa, karena Presiden Soekarno berkenan memberikan kata pengantar dengan tulisan tangan.
Tidak jauh dari tahun tersebut, pada 1963 sejarahwan H.J. de Graaf menulis “The Origins of the Javanese Mosques” pada Journal of Southeast Asian History.
Kajian bibliografi tentang masjid pernah dilakukan oleh Timothy Earl Behrend pada tahun 1984 dengan tulisan “Kraton, Taman, Mesjid: A Brief Survey and Bibliographic Review of Islamic Antiquities in Java”. Tulisan tersebut dimuat dalam jurnal Indonesia and the Malay World. Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional menerbitkan bibliografi yang lebih luas, yaitu Bibliografi Sejarah dan Peradaban Islam di Indonesia, tahun 1988. Penulisan buku ini dilakukan antara lain oleh Uka Tjandrasasmita, Taufik Abdullah, dan Hasan M. Ambary. Tidak banyak judul tulisan tentang masjid yang tercantum dalam buku ini.
Pustaka terkait masjid lama selanjutnya pada tautan-tautan berikut.
- Bibliografi Masjid Tua di Nusantara
- Bibliografi Masjid Tua di Sumatra
- Bibliografi Masjid Tua di Jawa
- Bibliografi Masjid Tua di Kalimantan
- Bibliografi Masjid Tua di Sulawesi
- Bibliografi Masjid Tua di Bali dan Nusa Tenggara
- Bibliografi Masjid Tua di Papua dan Maluku
#dari berbagai sumber, primer maupun sekunder, tidak merupakan catatan yang lengkap. Tulisan diawali pada Ramadhan 1440. [z]