Gondang
\
Cikini di Gondangdia, aku begini karena dia
Lirik lagu lawas
Salah satu toponim yang lumayan populer di Jawa adalah Gondang. Terdapat nama tempat misalnya Gondang (Kab. Magelang, Sleman, Bojonegoro, Kendal, Sragen, Nganjuk), Gondangan (Kab. Magelang, Klaten, Sleman), Gondanglegi (Sleman, Kab. Malang), Gondangmanis (Kudus), dan Gondangwinangun (Klaten, Temanggung).
Di Jakarta terdapat toponim Gondangdia seperti lirik lawas yang dikutip di atas. Terdapat kemungkinan toponim tersebut berasal dari nama pohon yaitu gondang. Namun Ridwan Saidi menuliskan bahwa toponim itu berasal dari kata Swahili, dihiya, yang artinya “wanita agung”. FYI, Swahili adalah suku bangsa dari tempat yang jauh dari Indonesia, yaitu di Afrika Timur seperti Tanzania, Kenya, dan Uganda. Menurut budayawan Betawi tersebut, “Gondang Dihiya di Aljazair wanita agung, di Jakarta Gondang Dia. Statue Gondang Dihiya ada di Aljier, di Jakarta di Taman Cut Meutia pernah ada statue Gondang Dia tapi dirobohkan Belanda dan diganti dengan statue van Heutz.”1
Pendapat lain menyatakan bahwa gondangdia berasal dari nama siput air yang besar, siput gondang.
Di Depok, Sleman, juga terdapat kata gondang dalam nama dusun Pikgondang. Dalam hal ini, mungkin berarti pohon pik (?) yang gondang seperti keong di Jakarta tadi. Gondang yang besar ini mungkin tersemat juga pada toponim Kaligondang di Bantul, yang kemudian bersatu dengan Lipuro, dusun di sebelahnya, dalam nama pabrik gula Gondang Lipuro yang berdiri pada abad ke-19. Dalam hal ini, Kaligondang boleh jadi berarti “kali (sungai) yang besar”, meski mungkin juga berarti “kali yang ada pohon gondangnya”.
Varian unsur kata “gondang” yang diletakkan di belakang pada toponim selain Pikgondang dan Kaligondang adalah Karanggondang. Nama tempat ini cukup banyak muncul di Jawa, seperti di Kab. Pekalongan, Jepara, Wonosobo, Salatiga, Bantul, hingga Blitar. Toponim ini dapat berarti “pekarangan yang ada pohon gondangnya”. Tentu, pohon itu setidaknya ada di masa lalu saat toponim tersebut tercetus. Tidak menutup kemungkinan bahwa arti toponim tersebut adalah “pekarangan yang besar (luas)”. Di Kota Depok, Jawa Barat, terdapat toponim Sumur Gondang dalam folklor setempat. Seperti yang lain, toponim ini dapat berarti sumur yang besar atau sumur dengan pohon gondang.
***
Gondang adalah nama pohon yang di beberapa tempat disebut ara. Dalam istilah ilmiah, pohon ini disebut Ficus variegata Blume. Dari nama tersebut terlihat bahwa pohon ini sebangsa dengan beringin atau karet. Sesuai dengan namanya, pohon gondang dapat tumbuh besar, 30-40 meter tinggi dan diameter batang hingga 85-100 sentimeter. Pohon ini termasuk pohon yang mulai langka.
Konon, buahnya berasa masam sehingga disukai binatang pemangsa buah seperti monyet. Nah, adanya toponim Gondanglegi dan Gondangmanis menandakan ada buah gondang yang berasa manis. Boleh jadi ada varian yang berbuah manis dari pohon gondang. [z]
Catatan Kaki
- http://fnn.co.id/post/gondang-dihiya-dan-patih-mundari [↩]